Bayu Bambang Nf, Ketua Umum HMI Cabang Kabupaten Bandung 2019-2020. (foto: Istimewa)

 

Di era ini mudah menjadi pengusaha karena kemajuan teknologi. Hanya saja generasi milenial tingkat kesuksesan usahanya masih rendah karena faktor gaya hidup yang masih konsumtif,” Tantangan lain, lapangan pekerjaan menjadi semakin berkurang akibat kemajuan teknologi. Diperkirakan setidaknya 5 juta orang akan kehilangan pekerjaan akibat otomasi yang terjadi di era disrupsi ini[3]. Melihat kondisi objektif  di era ini akan banyak investor asing yang masuk ke Indonesia sehingga investor lokal juga akan kalah bersaing. Ditambah dengan kontribusi sektor industri yang terus menurun. Maka dari itu kita sebagai kader Himpunan harus berpikir maju dan bergerak maju menjawab tantangan ini, saya kira HMI sudah sangat tepat memiliki tujuan HMI dan ini sekaligus bisa menjadi solusi himpunan dalam menyiapkan SDM yang nantinya akan membawa ruh dan ideologi HMI (NDP) dalam setiap nafas kehidupannya. Seperti yang kita ketahui bahwa HMI memiliki tujuan “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” [4] .

Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan menjadi lima kualitas insan cita, yakni kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI  di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan  berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan.

Pokok-pokok insan cita yang harus terwujud dan teraplikasikan dalamdiri seorang kader untuk dapat meningkatkan kualitas diri demimampu menjawab tantangan dan peluang kedepan maka harus menjadi Man Of Future, dan Man Of Innovator

Dengan modal lima kualitas insan cita inilah HMI secara sistem keoragnisasian dapat memproduksi SDM yang berkualitas, karena hemat saya perlu adanya perubahan paradigma, pola pikir dan orientasi gerak dari kebiasaan kader HMI itu sendiri, dalam era digital untuk mampu bertahan mungkin bisa hanya dengan meningkatkan produktifitas dan lebih efisien namun untuk menjadi seorang pemenang perlu inovasi, kreativitas dan berenterpreneurship, (kualitas Insan Akademis dankualitasinsan akademis Pencipta)[5]. Dari sini saya berpikir jika HMI ingin menang di masa yang akan datang, maka kita harus merubah habbit, pola pikir (Mind set) dan pola perkaderan yang konvensional atau dikatan sudah usang, jika HMI selalu berorientasi hanya politik kekuasaan, bahkan mungkin halal darah kawannya demi mendapatkan sebuah kedudukan berstruktur, kini harus bergeser kepada peningkatan kualitas kader secara individu untuk bekal dan penguatan pribadi, baik bahasa, kemampuan bekerja dll, budaya kompetisi dalam akademis harus mulai menjadi perhatian lebih dari pada alumni-alumni HMI sebagai salah satupihak yang berkewajiban juga atas perbaikan kaderisasi himpunan, serta memberikan orientasi lain bahwa pasca ber kader bukan hanya berkesempatan  menjadi pejabat publik tetapi menjadi pengusaha yang mampu meningkatkan ekonomi mandri, atau tenaga profesional lainnya sesuai dengan kemamapuan akademis yang dimiliki. Serta penanaman ini dilakukan dari awal mahaiswa berkader di HMI, materi tambahan Basic Training mungkin saja dimasukan materi kewirausahaan, walaupun ada LPP yang bergerak dalam ekonomi LEMI (Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam) tetapi tidak semua cabang memiliki LEMI, maka perlu kiranya kemampuan ini dimiliki oleh keseluruhan kader HMI karena jika meminjam istilah cak Nun bahwa menjadi gelandangan dikampung sendiri hanya untuk orang-orang yang tidak mampu menerjemahkan kualitas diri menjadi sesuatu yang berarti. Maka dari Tulisan singkat ini mari kita menjadi insan yang inovatif dan kreatif serta memiliki lima kualitas insan cita sehingga menjadi INTELLECTUAL COMMUNITY yaitu : “Manusia-manusia yang beriman, berilmu & beramal dalam kualitas yang maksimal

Yakusa Selamat Milad Hmi Untuk Yang Ke-73 Panjang Umur Perkaderan. #HMICAKABAPROGRESIF

REFERENSI

[1] Boeing G. (2016). “Visual Analysis of nonlinear dynamical system, Chaos, Fractals, self similarity and the limits of prediction

[2] Lorenz,Edward N (Maret 1963) “ DeterministicNonperiodic Flow”. Journal of the Atmospheric Sciences.

[3] Chairul Tanjung saat mengisi Executive Lecture Series yang digelar Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM, di University Club UGM, Jum’at (30/11).

[4] (pasal 4 AD HMI).

[5] Penjabaran indikator-indikator dari lima kualitas insan cita

(pasundannews/admin)

PAGE 1 2 3 4

1
2
3
4
Artikulli paraprakRefleksi 73 Tahun Himpunan Mahasiswa Islam
Artikulli tjetërTidak Kuat Menahan Beban Konstruksi, Jembatan Cibalagung Ambruk