Bayu Bambang Nf, Ketua Umum HMI Cabang Kabupaten Bandung 2019-2020. (foto: Istimewa)

Oleh : Bayu Bambang Nf (Ketua Umum HMI Cabang Kabupaten Bandung Periode 2019-2020)

Refleksi Dinamika Perjuangan HMI

Ketika berbicara dinamika sejarah perjuangan Himpunan, maka kita tidak bisa meninggalkan semangat dasar perjuangan HMI dahulu, di Usia HMI yang menginjak 73 Tahun ini secara dinamika organisasi saya kira telah sukses memberikan sumbangsih perjuangan untuk umat dan bangsa, baik dalam menjunjung komitmen ke-Islaman ataupun ke-Indonesiaan, namun disamping itu perlu kiranya kita sejenak refleksikan rumah kita tercinta ini, agar dapat menjaga khittah perjuangan HMI yang sesuai dengan Tujuan HMI ini tertuang dalam Anggaran Dasar HMI Pasal 4 tentang tujuan organisasi.

HMI merupakan organisasi yang lahir pada 5 februari 1947 dipelopori oleh Ayahanda Lafran Pane di Sekolah Tinggi Islam (STI) yang sekarang kita kenal dengan Universitas Islam Indonesia (UII), Djogjakarta menjadi kota yang sangat bersejarah bagi kader-kader HMI karena disitulah dahulu perjuangan keumatan ini dimulai, dan sampai saat ini perjuangan kaderisasi itu masih menggelora di hati dan jiwa kami para kader himpunan, melihat usia himpunan yang sudah tidak lagi muda, jika kita ibaratkan HMI adalah tubuh manusia maka diusia ini telah banyak torehan prestasi serta pengelaman dalam mengarungi dinamika yang luarbiasa hebatnya, namun disamping itu penyakit dan virus yang berkembang dalam tubuh itupun mungkin cukup banyak bahkan bisa di kategorikan akut, dengan tekad kuat saya yakin himpunan masih memiliki kader-kader yang tetap merawat mata air kaderisasi, serta menjaga cahaya kaderisasi agar tetap menyala, karena kami menganggap bahwa HMI adalah nyala lilin yang tidak boleh padam, segelap apapun kondisi yang sedang dialamai, nyala lilin ini harus tetap memberi terang bagi seluruh alam, dengan tetap memperteguh dan menjunjung tujuan himpunan.

Dalam perjalanannya HMI telah banyak melewati banyak rintangan, kesukaran, hambatan, permasalahan-permasalahan berat yang  harus dihadapi oleh himpunan ini, beberapa pase sejarah telah dilalui bahkan HMI sempat akan dibubarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kita ketahui pada saat itu HMI dan PKI sedang berhadapan, namun secara empiris HMI bisa melewatinya dan tetap menjalankan amanah organisasi sebagai organisasi kader yang ada dalam pasal 8 AD HMI bahwa HMI sebagai organisasi kader, maka dengan pola perkaderan yang jelas dan konsisten HMI tetap mampu eksis dan meregenerasi dengan baik, jika kita ketahui bahwa pada saat ini perkaderan bertumpu dalam landasan yang kuat seperti teologis, ideologis, konstitusi, historis dan landasan sosio-kultural dalam pedoman Muslim Intelektual Propesional, atau Sosio-Historis dalam muslim intelegensia, maka ini semua tidak hanya dijadikan sebagai wacana yang kosong tanpa realitas gerak yang jelas, namun keseluruhan landasan ini harus juga ditanamkan dalam proses kaderisasi sehingga menjadi spirit perkaderan yang mampu memberi daya pengaruh tinggi dalam kualitas diri kader baik dalam berpikir maupun bertindak.

PAGE 1 2 3 4

1
2
3
4
Artikulli paraprakRefleksi 73 Tahun Himpunan Mahasiswa Islam
Artikulli tjetërTidak Kuat Menahan Beban Konstruksi, Jembatan Cibalagung Ambruk