Begini Tiga Tolak Ukur Keberhasilan Pemimpin Menurut Kang Emil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi paparan pada Panel Simposium Nasional Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok 2021 via konferensi video dari Gedung Pakuan, Jumat (21/5/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)

Bandung, Pasundannews – Demi menekan penyebaran Covid-19, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah menyiapkan peraturan tentang bekerja di rumah atau work from home (WFH).

Selain itu, Pemerintah Jawa Barat sudah mengatur tentang pengetatat mobilitas masyarakat, hal itu tidak lain untuk menekan penyebaran Covid-19.

“Sudah kita sampaikan, kebetulan di wakili Sekda Kota Bandung agar mengatur kebijakan WFH, kemudian kebijakan nikahan, daerah yang di prioritaskan yakni Bandung Raya,” Jelasnya Minggu (13/6).

Menurut Kang Emil pengetatan tersebut di lakukan sebagai konsekuensi atas lonjakan kasus Covdi-19 di Bandung Raya.

“Intinya jangan kaget, kalau kasus naik, maka akan di perketat mobilitas. Mudah-mudahan bisa turun seperti sebelum Lebaran,” katanya.

Rumah sakit di Bandung Raya dan Bodebek, katanya, merasakan dampak aktivitas libur Lebaran, yaitu mengalami lonjakan pasien Covid-19 yang meminta di rawat.

Rata-rata berasal dari kluster keluarga yang di datangi pemudik.

“Bed occupancy ratio (BOR) Kota Bandung, contohnya, berada di 85 persen. BOR rumah sakit di Jawa Barat juga naik dari terendah saat menjelang Idulfitri sekitar 30 persen menjadi 68 persen hari ini,” katanya.

Langkah yang di lakukan adalah penambahan kamar dan penambahan relawan tenaga kesehatan sedang di upayakan.

“Lonjakan pascalibur Lebaran itu masa inkubasinya jatuh di minggu-minggu ini. Ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan pada imbauan (untuk tidak) mudik itu membawa kemudaratan seperti ini,” kata Emil.

Kang Emil meminta semua pihak taat pada aturan dan prokes kesehatan agar lonjakan kasus Covdi-19 tidak berlanut

“Kalau pada saat itu semua taat tidak akan terjadi lonjakan seperti sekarang. Jadi ini tolong di ulas di media pentingnya ketaatan itu. Kenapa, karena data pada hari Lebarannya itu rendah. Salah satu persentase (kasus) terendah itu justru di hari Lebaran. Sekarang ada kenaikan.” Katanya.

*Angga*

Artikulli paraprakTelemedicine, Inovasi Digital Kesehatan Mudahkan Pelayanan Masyarakat
Artikulli tjetërTercatat 39 Kasus Baru, Corona di Sukabumi Menggeliat Naik