Ustad Asep Mughni. M.sos (Istimewa)

Oleh: Ustad Asep Mughni, M. Sos

Pasundannews.com – Tidak terasa jumatan hari ini adalah jumat pertama di bulan Sya’ban. Imam Al-Ghazali dalam karya Mukasyafatul Qulub menyebutkan Sya’ban sebagai bulan mubarok penuh kemuliaan.

Secara bahasa kata Sya’ban diambil dari kata Yatasaab. Artinya kebaikan yang banyak. Diriwayatkan dari Abu Umamah Ra, bahwasanya Nabi bersabda, “Dimana datang bulan Sya’ban, sucikanlah diri-diri kalian dan perbaikilah niat kalian di bulan ini”.

Dari Siti Aisyah Ra beliau berkata, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda. “Rasulullah Saw biasanya mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa dari pada puasa di bulan Sya’ban” (HR. Bukhari, 1833).

Hadits tersebut menjelaskan tentang anjuran puasa sunnah di bulan Sya’ban sebagai mana yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Siti Aisya Ra.

Dalam riwayat Imam Nasa’i, Hadits dari sahabat Usammah Ra. Beliau ditanya, “Ya Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa sunnah dibulan dari bulan sekian banyak bulan, seperti engkau puasa di bulan Syakban”.

Kemudian Nabi menjawab; “Karena syakban bulan yang dilupakan manusia, yang disimpan diantara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan. Dan Syakban adalah bulan diangkatnya amal kepada Allah Swt. Dan Aku ingin ketika amal ku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa sunnah”.

Nabi Muhammad rajin mengerjakan puasa dibulan Sya’ban dibandingkan bulan-bulan yang lain selain bulan Ramadhan.

Beberapa peristtiwa penting di bulan Sya’ban:

Dalam Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki. Ada tiga peristiwa penting dibulan Sya’ban, diantara;

1. Peralihan Kiblat, dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram.

Peralihan Kiblat ini adalah sesuatu hal yang ditunggu-tunggu Nabi. dicerikan bahwa Nabi Muhammad Saw selalu berdiri setiap hari menunggu wahyu turun terkait peralihan Kiblat.

Seperti di Jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 144. “Sungguh Kami melihat wajahmu, kerab menengadah kelangit, Maka sungguh Kami akan memalingkanmu kekbilat yang kamu sukai. Palingkan lah wajahmu ke arah Masjidil haram” (Q.S. Al-Baqarah:144).

2. Turun ayat tentang anjuran membaca Shalawat atas Nabi Muhammad Saw.

Di dalam Surat Al-Ahzab ayat 56, yang turun pada bulan Syakban tahun kedua Hijriah. sebagaimana Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikatnya, bershalawat atas Nabi. Hai orang-orang beriman bershalawatlah atas Nabi, dan ucapkanlah salam penghortmatan kepadanya”.

3. Penyerahan Rekapitulasi Amal Kepada Allah.

Dalam riwayat Imam Nasa’i, Hadits dari sahabat Usammah Ra. Beliau ditanya; “Ya Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa sunnah di bulan dari sekian banyak bulan, seperti engkau puasa di bulan Syakban“.

Kemudian Nabi menjawab; “Karena syakban bulan yang dilupakan manusia, yang disimpan di antara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan. Dan Syakban adalah bulan diangkatnya amal kepada Allah Swt. Dan Aku ingin ketika amal ku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa sunnah.”

Amalan yang di Anjurkan di bulan Sya’ban:

Dalam kitab Madza fi Sya’ban ada tiga amalam yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syakban.

1. Puasa sunnah Syeikh Nawawi Banten di dalam Nihayatuz Zain menjelaskan bahwa; “macam puasa sunah yang kedua belas adalah puasa Syakban. Sebab Nabi Muhammad Saw sangat suka berpuasa pada bulan tersebut. Siapa saja yang berpuasa di bulan syakban ia akan memperoleh sya’faat di hari kelak”.

2. Memperbanyak do’a dan munajat kepada Allah Swt.

Berdasarkan Hadits diriwayatkan Abu Bakar, Nabi Bersabda. “Rahmat Allah turun kebumi pada malam Nisyfu Sakban. Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa Musyrik dan orang yang dalam hatinya menyimpan kebencian”.

Dijelaskan pula dalam Hadits Riwayat At-Dailani, Imam As-syakir dan al-Baihaki berbunyi, “ada lima malam yang tidak tertolak, yaitu malam pertama bulan Rajab, Malam nisfyu Syakban, Malam Jum’at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha”.

3. Memperbanyak Syahadat dan Istiqfar.

Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan. “Seyognya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat Syahada. La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah, Khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Artikulli paraprakAdanya Pleno 3 dan Kongres di PB HMI, PAO HMI Cianjur Desak Benahi Internal
Artikulli tjetërDisnaker Ciamis beri Pelatihan Bagi Pencari Kerja Ciptakan Wirausaha Baru yang Mandiri