Ketua Bidang PAO HMI Cabang Cianjur, Sirnji (Istimewa)

Cianjur, Pasundannews.com – Kabid PAO HMI Cabang Cianjur tegaskan bahwa Pleno III di Tapanuli dan Kongres XXXI di Surabaya telah merenggut keharmonisan internal HMI.

Tak hanya itu, srinji juga mendesak PB HMI dan Badko Jabar membenahi kondisi Internal HMI Cabang Cianjur sesuai kaidah Konstitusi.

Menurut Srinji, Polemik tidak berkesudahan atas kepemimpinan Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga saat ini terus menjadi bahan kritisi berbagai pihak, baik dimedia sosial ataupun diluar media sosial.

Seperti banyaknya pemberitaan seputar pelaksanaan Pleno III PB HMI di Tapanuli Rabu (17/3/2021) dan Kongres di Surabaya Rabu (17/3/2021) dalam selang waktu bersamaan.

Menanggapi hal demikian, ketua HMI Cabang Cianjur Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) Srinji menyatakan bahwa penyelenggaraan kedua kegiatan nasional yang berbeda tersebut sudah sangat tidak sesuai dengan AD/ART, Pedoaman perkaderan dan pedoman pokok HMI lainnya.

“Kami sangat tidak menghendaki penyelenggaraan Pleno III di Tapanuli ataupun Kongres di Surabaya karena hal tersebut hanya merenggut keharmonisan HMI dalam ranah internal.” Kata Srinji dalam keteranagan resminya. Kamis (18/3/2021)

Menurut Srinji, dualisme yang disuguhkan oleh PB HMI saat ini bagian dari asupan negative yang dapat memundurkan marwah HMI.

Ditegaskannya, dua gerbong PB HMI sudah sepantasnya menghentikan berbagai macam program yang sekiranya hanya dapat mencoreng nama baik organisasi yang sudah lama berdiri dengan ranting terbaik sebagai organisasi mahasiswa selama ini.

“PB HMI sudah tidak layak dijadikan kiblat roda organisasi lagi, duallisme yang terus digaungkan atas ambisi sebuah kedudukan telah melunturkan daripada Mission HMI sendiri. Saya meminta supaya PB HMI segera menyelesaikan persoalan internal kepemimpinan tersebuat sampai normal kembali sebagai satu kesatuan yang utuh.” Jelas Srinji sapaan akrabnya.

Tak hanya itu. Menurut Srinji, adanya polemik di tubuh PB HMI berdampak pada internal HMI di tingkat cabang. Salah satunya HMI Cabang Cianjur yang saat sedang berpolemik dualisme kepemimpinan.

“Pengurus PB HMI yang sebelumnya sudah disahkan secara Konstitusional agar meninjau lalu membahas serta menindak lanjuti perihal kondisi HMI Cabang Cianjur. Saat ini dalam masa sengketa akan tetapi dari pihak Badko Jabar yang saat ini menjadi salah satu peserta dari 14 Badko lainnya pada Pleno III di Tapanuli Rabu (17/3/2021) malah melantik Pengurus HMI Cabang Cianjur yang Cacat Konstitusi. Hal ini pula yang banyak menjadi kritikan dari Komisariat beserta para Alumni HMI Cabang Cianjur.’ Tegas Srinji.

Srinji menambahkan bahwa Pengurus Badko HMI Jabar dan pengurus Kohati Jabar seharusnya berkaca pada Pengurus PB HMI yang kian hari semakin berantakan, sehingga sangat penting untuk memperhatikan setiap cabang dengan kaidah konstitusi.

Sebagai informasi, pengurus Badko HMI Jabar dan Kohati Badko Jabar ikut andil dalam penyelengaraan pelantikan pengurus HMI Cabang Cianjur Sabtu (13/3/2021) lalu.

“Seharusnya pelantikan itu tidak terjadi lantaran adanya kepentingan oknum-oknum di HMI,” ujarnya.

Artikulli paraprakGencar, Penggeledahan KPK di Bandung Barat Terus Berlanjut
Artikulli tjetërTiga Amalan Utama di Bulan Sya’ban