PASUNDAN NEWS – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut mempertanyakan kinerja PLN UP3  Garut beserta Rayonnya.

Mereka mempertanyakan kenerja PLN, lantaran tidak memberikan jaminan keselamatan untuk masyarakat mengenai robohnya salah satu tiang listrik di daerah garut.

Diketahui tiang listrik roboh dan mengeluarkan api berada di Kampung Legok, Desa Sukarame, Kecamatan Leles Kabupaten Garut.

Peristiwa itu terjadi pada jumat malam 20 agustus 2021.

Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, Sekretaris Umum HMI Garut, Fajar Alamsyah tetap menilai ada kelalain dari pihak PLN.

“Kejadian terjadi di Kampung Legok Desa Sukarame Kacamatan Leles Kabupaten Garut pernah terjadi tiang listrik roboh sampai keluar setrum,” katanya.

Menurut Fajar kejadian itu hampir menimpa pada pejalan kaki bahkan menimpa mushola.

“Benar, hampir menimpa pejalan kaki dan musholah,” ucapnya.

Fajar menjelaskan, dari jauh-jauh hari masyarakat sudah menduga hal tersebut akan terjadi.

“Kondisi tiang yang sudah retak dan posisi miring masyarakat pun pernah melapor ke rayon PLN terdekat. Namun seolah-olah tidak ada tanggapan, setelah kejadian roboh baru ada pergantian tiang,” ujarnya.

Menurut Fajar, seharusnya rayon rayon PLN didaerah Garut harus lebih sigap, terlebih jika ada tiang yang sekiranya perlu diganti.

“Saya duga, tiang tiang ini jarang dicros cek, ” ujar sekretaris umum HMI Cabang Garut itu.

Tak hanya satu tiang saja yang roboh lanjut Fajar, karena pada sabtu 21 agustus 2021 kemarin, ada lagi tiang yang roboh.

“Satu lagi di Desa Binakarya Kecamatan Banyuresmi,” jelasnya.

“Meskipun kawat seling penyangga tiang PLN terlihat kencang, apabila tiang kualitasnya jelek, pasti akan roboh kembali,” tegasnya.

Untuk itu, Fajar berharap pihak PLN kedepannya harus menyediakan tiang yang berkualitas.

“Jangan sampai asal-asalan supaya kuat dan tahan lama,” harapnya.

Artikulli paraprakDua Pencuri Spesialis Vila di Cianjur Terancam Hukuman Kurungan Maksimal 7 tahun Penjara
Artikulli tjetërKapolres Cianjur Minta Tim Tracer Mendeteksi dan Petakan Zonasi Covid 19 di Wilayahnya