Petugas gabungan saat mengevakuasi Asep (23) warga Desa Cieurih Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis yang tewas terseret arus ombak di pantai Pangandaran. Foto/Deni Rudini.PasundanNews.com

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – Wisatawan asal Kabupaten Ciamis, Asep (23) ditemukan tewas di sekitar Breakwater Susi Air Pangandaran, Senin (22/4/2024).

Asep merupakan satu dari dua korban yang hilang terseret arus ombak saat berenang di kawasan pantai Pangandaran pada Jumat (19/4/2024) lalu.

Asep ditemukan tidak jauh dari breakwater bandara Susi Air, sekitar kurang lebih 1 kilometer dari titik hilangnya korban.

Kepala Pos Basarnas Pangandaran, Edwin Purnama mengatakan, korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dengan keadaan sudah meninggal dunia.

“Korban ditemukan sekitar breakwater bandara landasan Susi Air sekitar pukul 12.00 WIB, terdampar dengan posisi telungkup di atas pasir pinggir pantai,” katanya.

Edwin mengungkapkan, jenazah Asep ditemukan dalam keadaan utuh, dan sedikit beberapa luka di beberapa bagian tubuh.

“Pakaiannya pun masih lengkap, dengan menggunakan kaos hitam dan celana kolor berwarna merah,” ungkapnya.

Jasad Asep pun langsung dibawa Ke Rumah Sakit Pandega Kabupaten Pangandaran untuk di visum.

“Asep langsung dibawa ke RSUD Pandega Pangandaran untuk divisum dan dilakukan pulasara,” paparnya.

Sementara itu, satu korban lainnya yang bernama Rifki belum ditemukan hingga saat ini.

“Tim SAR Gabungan masih melakukan penelusuran dengan menggunakan perahu Jukung dan kita juga menerjunkan penyelam, serta penelusuran di bibir pantai,” katanya.

Faktor cuaca menjadi hambatan dalam proses pencarian tersebut. “Selain gelombang tinggi, tiupan angin juga cukup kencang.”Terangnya

Tim Sar Gabungan terus melakukan Pencairan terhadap satu kurban lagi yang bernama Rifki.

“Siang ini melakukan pencarian dan Penelusuran untuk 1 korban lagi yang belum ketemu yang bernama rifki,” pungkasnya. (Deni Rudini/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakHujan Deras Guyur Ciamis Sebabkan Tebing Longsor dan Irigasi Jebol, Satu Rumah Warga Ambruk
Artikulli tjetërWujudkan Gerakan Berbudaya Lingkungan, DPRKPLH Ciamis Adakan Pembinaan 15 Sekolah CSAK 2024