PASUNDAN NEWS, CIANJUR – Kementerian Sosial bersama Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Tjetjep Muchtar Soleh lakukan reses sekaligus monev pelaksanaan bansos di Kabupaten Cianjur di Kantor Pos Cianjur, Rabu 9 Maret 2022.

Tak hanya itu legislator F-Nasdem ini bersama Kemensos menyalurkan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi orang yang tidak mampu.

Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Tjetjep Muchtar Soleh
mengapresiasi kinerja Kementerian Sosial sebagai salah satu diantara kementerian yang paling penting dan DPR RI memiliki perhatian serius untuk terus mendorong agar pemerintah terutama kepada masyarakat mengantisipasi dampak pandemi terhadap kehidupan Masyarakat yang kurang mampu terutama anak anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

“Alhamduliah saya bersama Wakil Ketua DPR RI Ibu Diah Pitaloka dan Kemensos bisa menyalurkan bantuan ATENSI bagi anak yatim piatu yang Orang tuanya meninggal akibat Covid 19, penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), bantuan sembako/BPNT, RS-Rutilahu dan Program Keluarga Harapan (PKH),” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, Tjetjep menjelaskan bansos ini harus tepat sasaran dan juga sesuai mekanisme, sehingga pihaknya melakukan monev dan juga memastikan agar bantuan sosial pemerintah ini bisa benar dirasakan manfaatnya untuk masyarakat.
Tak hanya itu salah satu prioritas penerima bantuan yakni kaum penyandang disabilitas dan yatim orang tuanya korban pandemi covid 19.

“Tentu saja, Komisi VIII DPR RI menyetujui, mendorong dan ikut memastikan agar pendidikan anak, sekolah pengasuhan anak sehingga mereka bisa tumbuh dewasa betul-betul mempunyai nasib yang sama dengan anak yang seusia mereka, terutama pendidikan yang layak, dan juga bagi penyandang Disabiltas agar usahanya semakin berkembang dan Selalu punya semangat Hidup,”ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Asep Suparman, mengatakan dari data dilapangan, Permasalahan atau Kendala Ketika melakukan Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Cianjur masih ada terkait BPNT/ Sembako yang pertama Data Penerima data KPM yang meninggal, atau tidak ditemukan atau ada yang sudah mampu, kemudian permasalahan yang terakhir mekanisme penyaluran BPNT yang belum dipahami maayarakat.

“Kami sudah melakukan verifikasi dan validasi data penerima bantuan dan kami terus berupaya update data, sehingga diharapkan bantuan tepat sasaran. Sedangkan untuk mekanisme sekarang masyarakat bisa membelanjakan uang bansos BPNT ini di warung mana saja, asalkan dibelanjakan sembako demi meningkatkan ketahanan gizi masyarakat,” tegasnya.

Pihaknya menjelaskan saat ini untuk BPNT berubah sistem penyaluran, kini melalui Kantor Pos dengan sistem tunai dan masyarakat memperoleh Rp 600 ribu untuk tiga bulan. Masyarakat harus membelanjakan sembako, dan bisa dimana saja ini harus dipahami bersama.

“Untuk Cianjur sendiri setiap penerima bansos harus ada vaksin karena bagi kesehatan mereka juga dan mempercepat program pemerintah dalam capaian vaksinasi covid 19,” ujarnya.

Pihaknya menghaturkan terimakasih dan apresiasi atas kunjungan kerja Anggota DPR RI ke Cianjur dan juga bantuan yang digulirkan oleh Kemensos. Tentunya ini menjadi dorongan agar layanan yang diberikan berdampak positif dan semakin dirasakan bagi penerima manfaat.

“Dukungan Komisi VIII sangat kami rasakan. Tugas kami di dalam adalah memperbaiki manajemen dengan sebaik-baiknya agar setiap rupiah yang dikeluarkan negara bermanfaat bagi semua penerima manfaat khususnya dalam hal ini penyandang disabilitas mental,” tandanya. (Farhaan)

Artikulli paraprakKota Bandung Butuh Wakil Wali Kota dari Generasi Millenial
Artikulli tjetërKapolres Cianjur Antarkan Langsung Motor Korban Curanmor Kembali Ke Rumah Pemiliknya