Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM –Sebagai upaya konsolidasi potensi masyarakat, Karang Taruna Kabupaten Ciamis menggelar kegiatan Sinau atau ngaji bareng masyarakat di Perum Kota Galuh, Desa Mekarjadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Sabtu -Minggu (13-14/6/2020).

Kegiatan yang mengusung nama Teras Kopi (Temu Rasa dan Konsolidasi Potensi) ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat Ciamis. Semua berkumpul dengan penuh rasa kekeluargaan, menyimpulkan satu tujuan bersama tentang kebaikan.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Sadananya, Muhammad Nurwan Khairi mengatakan, kegiatan ngaji bareng ini merupakan inovasi kegiatan yang diprogramkan Karang Taruna Kabupaten Ciamis. Tercatat Pengurus KT Sadananya sudah 3 Kali menyelenggarakan kegiatan ini

” Mengenai kegiatan TERAS KOPI di Perum Kota Galuh Mekarjadi dan Halaman Desa Sukajadi, Jadi awalnya itu, ada salah satu warga yang sebelumnya ikut ngaji bareng atau Sinau di Desa Cikoneng Kec Cikoneng, kemudian hadir juga di Bendasari Kec Sadananya mungkin dia tertarik dengan pembahasan-pembahasan mengenai potensi dan menemukan rasa, akhirnya dia juga ingin menggelar kegiatan yang sama di perumahannya. disusul kemudian pengurus KT Mekarsuci Desa Sukajadi juga menyelenggarakan,” katanya.

Nurwan menjelaskan, dalam ngaji bareng atau Sinau ini ada beberapa pembahasan yang diceritakan dalam Teras Kopi yaitu, wirausaha, pertanian, perikanan, lingkungan hidup, pemerintahan, pendidikan, aspirasi atau usulan masyarakat, kesenian, hiburan dan keagamaan.

“Jadi nantinya setiap warga yang hadir tentu akan menyesuaikan pilihan mana yang lebih dibutuhkan oleh dirinya. Maka, tak berlebihan kiranya jika diantara yang hadir, ada yang tidak mau absen di empat tempat berbeda tersebut di bulan ini, seperti ketagihan, karena disini kita belajar bersama-sama,” jelasnya.

Sebagai bukti bahwa kegiatan ini ada dan harus menjadi rutinitas bulanan. Dilaksanakannya pun secara kemandirian dan gotong royong adalah dengan Terisinya Kardus Berjalan atau menyumbang seikhlasnya.

“Dalam menyumbang dalam kegiatan ini, kami punya prinsip sendiri, yaitu ‘Ulah Koret, ulah maksakeun’ (Jangan Pelit, Jangan Memaksakan), ketika musik dan nyanyian diperdengarkan di sela-sela acara. Sekitar Rp. 746 ribu terisi di Desa Mekarjadi, dan Rp. 1.010.800 di Desa Sukajadi, demikian di dua tempat sebelumnya,” terangnya.

Nurwan berharap, kegiatan seperti ini memang harus diselenggarakan setiap bulannya. Dimana Kepala desa dan aparaturnya, BPD, Majelis Ulama Desa, tokoh, pemuda dan masyarakat menyambungkan rasa syukur bisa sampai merencanakan keindahan masa depan dengan kebersamaan seperti ini.

Dihubungi terpisah, Deni Weje, pegiat Sakola Motekar yang juga sebagai pengurus Karang Taruna Ciamis mengatakan, dirinya di daulat menjadi pemandu di setiap kegiatan Teras Kopi, mengajak siapapun yang ingin berelaborasi, berdiskusi menyampaikan ide pemikiran dan gagasan dengan rasa dan kekeluargaan.

“Jadi teringat, ‘Indonesia bagian dari Desaku’, itu kata Cak Nun. Mungkin ini yang dimaksud bahwa (Masyarakat) Desa memiliki cara. Maka Negara seharusnya menyiapkan tata yang sejalan dengan cara hidup masyarakat Desa yang Rukun dan bergotong-royong, itulah maksud dari ‘CARA DESA, TATA NEGARA itu dan mengajak untuk memaknai bersama.”pungkasnya. (Hen/Pasundannews.com)

Artikulli paraprakSPI Pertanyakan Progam PMDK PTPN VIII Goalpara
Artikulli tjetërMomentum Hari Jadi Ciamis ke 378, Bupati Resmikan Program Bank Sampah Secara Virtual