Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Dr. H. Wasdi, M.Si. Foto/ Hendry.PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis menghimbau kepada pengelola wisata untuk memperketat penerapan protokol kesehatan menjelang libur panjang di akhir bulan Oktober 2020.

“Sebagai antisipasi adanya lonjakan pengunjung di hari libur, maka kami mengimbau kepada semua pengelola objek wisata yang ada di Ciamis untuk lebih waspada dan mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan,” terang Kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Dr. H.Wasdi Selasa (27/10/2020).

H. Wasdi menuturkan, himbauan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut surat edaran dari Provinsi Jawa Barat pada tanggal 19 Oktober 2020. Maka, pihaknya menghimbau kepada pengelola objek wisata agar mensosialisasikan kepada pengunjung wisata untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Pengelola objek wisata harus betul-betul memastikan kepada setiap pengunjung wisata disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selalu pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak aman,” tuturnya.

H. Wasdi mengatakan, hari libur di akhir bulan Oktober 2020 ini berbarengan dengan libur cuti bersama dan merangkai dengan akhir pekan. Yang tentunya setiap orang ingin mengisi hari libur tersebut dengan mengunjungi tempat wisata.

“Hari libur nasional pada tanggal 28 Oktober 2020, yakni memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan libur cuti bersama pada tanggal 28 dan 30 Oktober 2020, dan merangkai dengan libur akhir pekan,” katanya.

H. Wasdi berharap, semua pelaku objek wisata yang ada di Ciamis harus ikut serta dalam memutus penyebaran Covid-19 dengan selalu menerapkan 3M.

“Untuk kedisiplinan para pelaku objek wisata harus memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai 3M, pastikan selalu pakai masker, sedia tempat cuci tangan dan jaga jarak pada saat pembelian tiket dan menjaga keamanan transportasi wisata” pungkasnya. (Hendry/PasundanNews.com).

Artikulli paraprakUung Kusmana: “BKKBN Lebih Fokus Pada Pembangunan Keluarga”
Artikulli tjetërTampilkan Wajah Baru, BKKBN: “Remaja Harus Punya Kesiapan Perencanaan Berkeluarga