Truk tangki air dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar saat mengambil air dari sumur Siluman. Foto/Hermanto.PasundanNew.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Kota Banjar merupakan kota kecil yang berada di ujung timur provinsi Jawa Barat.

Kota ini juga menjadi gerbang utama bagi mereka yang masuk ke wilayah Jawa Barat dari arah timur.

Namun begitu, Banjar memiliki beberapa tempat yang mengandung sejarah dan sangat dikenal masyarakat luas.

Salah satunya seperti situs budaya Pulomajeti yang berada di kampung Siluman, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja.

Di kampung Siluman ini juga terdapat salah satu tempat atau bangunan yang memiliki sejarah.

Bangunan tersebut adalah sebuah sumur yang hingga kini airnya tidak pernah surut atau kering bahkan pada musim kemarau panjang sekalipun. Sumur ini bernama Sumur Siluman.

Disebut sumur Siluman karena letaknya berada pada  lingkung Siluman atau tepatnya di sudut kanan halaman kantor kecamatan Purwaharja.

Sejak dibangun, sumur ini tidak pernah kering dan airnya sangat jernih sehingga banyak warga yang memanfaatkan airnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, air dari sumur Siluman tersebut juga kerap didistribusikan ke daerah lain yang terdampak krisis air bersih dengan menggunakan truk tangki BPBD ataupun dinas Lingkungan Hidup.

Lurah Purwaharja, Hendi Sumantri mengatakan, Sumur Siluman sudah ada sejak tahun 1940.

Saat itu, Kelurahan Purwaharja masih bernama Desa Siluman dan masih masuk Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis.

Hendi menyebutkan, Sumur Siluman memiliki diameter kurang lebih 3 meter dengan kedalaman 15 meter.

“Sumur ini tidak pernah kering. Banyak masyarakat yang memanfaatkan airnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Hendi kepada pasundannews.com, Jumat (27/10/2023).

Sumur Siluman yang berada di halaman Kantor Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar Jawa Barat 

Institusi Pemkot Banjar Ikut Manfaatkan Air dari Sumur Siluman 

Hendi menambahkan, pada musim kemarau ini, air dari Sumur Siluman sudah diambil lebih dari ribuan liter dalam per-harinya.

Sampai saat ini masyarakat masih terus memanfaatkan keberadaan sumur Siluman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, dari institusi seperti BPBD, dinas Lingkungan Hidup, dan Batalyon 323 Raider/Buaya Putih, hampir setiap hari mengambil air sumur tersebut dengan menggunakan truk tangki.

“Alhamdulillah, ini menjadi suatu keberkahan karena manfaatnya sangat dirasakan bagi masyarakat terutama saat musim kemarau. Bukan hanya warga setempat saja, tapi juga bermanfaat bagi warga Kota Banjar,” imbuh Hendi.

Secara terpisah, menurut warga setempat, Dudi Iskandar (49) mengatakan, sumur Siluman dibangun sekitar tahun 1940an saat masih bernama desa Siluman.

“Menurut cerita nenek saya, sumur tersebut dibangun sekitar tahun 1942. Kepala desanya Pak Madni pada saat itu. Nama desanya yakni desa Siluman sebelum diganti menjadi desa Purwaharja pada tahun 1947,” ujarnya.

Namun, lanjut Dudi, dirinya tidak mengetahui siapa yang membuat sumur tersebut.

Menurutnya, sejak ia kecil memang sumur Siluman ini sudah ada dan airnya tidak pernah surut (kering) sampai sekarang.

“Sampai sekarang saya tidak tahu siapa yang membuat sumur itu, entah itu warga atau siapa. Tapi pada intinya, kami sebagai warga di sini tetap memelihara dan menjaga sumur tersebut karena sangat bermanfaat bagi kebutuhan warga,” katanya. (Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakKasus HIV AIDS di Kota Banjar Naik 10 Persen, Didominasi Kaum LSL
Artikulli tjetërPetebu dan Masyarakat Ciamis Siap Menangkan Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024