Ketua FSPP (Forum Silaturahmi Pondok Pesantren) Kabupaten Ciamis, KH Nonop Hanafi. Foto/Hendri.PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Pengurus Daerah MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) Kabupaten Ciamis menggelar talk show Edukasi Keuangan Syariah, Kamis (6/7/2023) di Aula Hotel Tyara Plaza Ciamis.

Salah satu narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Ketua FSPP (Forum Silaturahmi Pondok Pesantren), KH Nonop Hanafi.

Pada kesempatan itu, KH Nonop menyampaikan tentang pentingnya pengembangan ekonomi syariah masyarakat  dan keuangan digital.

“Bahwa ekonomi syariah harus menjadi pilar utama dalam pembangunan khusunya kabupaten Ciamis untuk lebih mandiri,” kata KH Nonop.

Ketua Yayasan Ponpes Miftahul Huda II Ciamis ini juga  menenangkan bahwa dalam kegiatan talk show atau seminar ini terdapat pesan syariah bagi umat.

“Yaitu umat harus berdaya secara ekonomi. Maka hal itu nantinya akan terwujud banyak manfaat bagi manusia yang lain atau masyarakat,” ujarnya.

Apalagi sambungnya, menjelang menjelang Pemilu 2024 kemandirian umat dalam ekonomi menjadi pilar penting untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas.

Menurutnya, jika umat Islam memiliki kemandirian dalam ekonomi, maka segala persoalan akan bisa terselesaikan.

“Ketika berbicara proses kepemimpinan pun, melihat dunia demokrasi hari ini, ekonomi menjadi bagian penentu selain perihal aksesibilitas,” jelasnya.

Baca Juga : MES Ciamis Gelar Seminar Edukasi Keuangan Syariah, Upaya Wujudkan Kemandirian Ekonomi 

Mendorong Kemandirian Ekonomi di Kabupaten Ciamis

Lebih lanjut, Nonop memaparkan, bahwa Kabupaten Ciamis memiliki potensi ekonomi umat yang tinggi.

Hal itu ungkapnya, mengingat banyak pondok pesantren dan SDM (Sumber Daya Manusia) khusunya santri yang memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi.

Maka menurutnya, hal tersebut menjadi pasar untuk  pengembangan ekonomi syariah yang perlu dielaborasi.

KH Nonop mengungkapkan, penerapan konsep ekonomi syariah justru yang lebih banyak melakukan adalah negara-negara sekuler.

“Mereka lebih dulu menerapkan bandingkan negara yang mayoritas Islam, termasuk Indonesia sendiri yang belum sepenuhnya terjadi,” paparnya.

Ia menerangkan, kurangnya penerapan konsep ekonomi syariah ini sebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satu faktornya penyebabnya kata KH Nonop yaitu kurangnya literasi keuangan syariah yang serius.

“Maka dengan adanya edukasi syariah ini bisa menopang pemahaman guna mendorong pemberdayaan ekonomi umat,” jelasnya.

KH Nonop pun berharap, melalui kegiatan tersebut, peluang pasar ekonomi syariah bisa menjadi jangkar ekonomi bangsa.

“Jika persoalan tadi telah terjawab, bisa sebagai upaya menyelesaikan kesejahteraan masyarakat. Kalau kita gali lebih dalam, maka potensi masyarakat bisa turut berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan,” pungkasnya. (Hendri/PasundanNews.com). 

Artikulli paraprakMES Ciamis Gelar Seminar Edukasi Keuangan Syariah, Upaya Wujudkan Kemandirian Ekonomi
Artikulli tjetërUsung Semangat Kolaboratif, Disdukcapil bersama Instansi Vertikal di Ciamis Gelar Resepsi Itsbat Nikah Terpadu