BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Pangauban Kawargian Nonoman Galuh menggelar kegiatan yang diberi nama #SabulangBentor, pada Sabtu (17/6/2023) di Gedung Kesenian Ciamis

Kegiatan yang kedua kalinya digelar ini mengangkat wacana ‘Media Kiwari Beuki Nyari’ (Transformasi Literasi Budaya melalui Media Digital).

Turut hadir sebagai narasumber antara lain yaitu, Eka Wijaya Permana, yang merupakan Penyiar Radio Masa Kini (RMK Radio).

Lalu, Ncep Bilal Indra yang merupakan konten kreator Gema TV, dan Eggy Aditiar sebagai produser film Jang Oman.

Pupuhu Pangauban Kawargian Nonoman Galuh, Tendi Nugraha mengatakan, isu yang diangkat ini terus menggeliat dan menjadi salah satu tren khususnya di Kabupaten Ciamis.

“Media saat ini semakin bergairah, membuka celah dan peluang baru terutama dalam bidang kebudayaan,” ujar Tendi Nugraha sebagaimana keterangan yang diterima PasundanNews.com, Senin (19/6/2023).

Media Digital Jadi Ruang Strategis untuk Literasi Budaya

Ia menjelaskan, bahwa perkembangan media sosial saat ini sangat berkaitan erat dengan keseharian manusia.

Hal itu bisa manfaatkan oleh para pegiat media digital untuk menyebarkan informasi dan berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu.

Termasuk dalam transformasi literasi budaya, penggunaan media sosial sangat efektif untuk memberikan opsi atau pilihan belajar.

Selain itu juga dapat memahami tentang kebudayaan yang dapat akses oleh semua kalangan.

Hal senada juga sampaikan oleh Eka Wijaya Permana. Menurutnya, literasi bukan hanya tentang apa yang ditulis dan dibaca, namun juga tentang apa yang dilihat dan didengar.

“Literasi pun berarti proses belajar dan menuangkan bahan untuk belajar, maka dari itu pemanfaatan media digital sebagai sarana transformasi literasi budaya ini menjadi cara yang menarik bagi para penggiat budaya dalam menyebarluaskan literasi kebudayaan dengan konsep kekinian,” papar Eka.

Pemanfaatan media digital pun tidak hanya tentang sarana penyebaran informasi, tetapi juga menjadi media arsip atau dokumentasi yang kemudian dapat dibuka kembali.

Sarana Penyampaian Nilai Sosial

Seiring dengan semakin masifnya pengguna media sosial, dimanfaatkan juga oleh Ncep Bilal sebagai sarana menyebarluaskan kisah-kisah inspiratif sosial kemanusiaan.

Ncep Bilal juga mengeksplor banyak konten-konten yang tayangkan pada media sosialnya yang terlihat begitu menyentuh pada setiap orang yang melihat.

Pemanfaatan media sosial inilah kemudian menjadikan ia sosok yang dikagumi serta menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk turut melakukan kebaikan.

“Media kiwari bisa ngajadikeun urang jadi naon wae (media sekarang dapat menjadikan kita sebagai apa saja),” ucap Bilal.

Pada kesempatan yang sama, Eggy Aditiar sebagai produsen film ‘Jang Oman’ mentransformasikan literasi budaya melalui film.

Dengan mengadaptasi dari Carpon (Carita Pondok) karya Karna Yudibrata yang merupakan seorang penulis dari Kecamatan Tambaksari, Ciamis.

Selain itu, juga disampaikan bahwa banyak penulis-penulis asli Tatar Galuh Ciamis yang sudah memiliki banyak karya seperti Ahmad Bakri, Andang Arga Yudha, penulis dari Kecamatan Rancah, Ciamis, juga Godi Suwarna sebagai Sastrawan Sunda dari Tatar Galuh Ciamis.

“Banyak sekali buku-buku para penulis sunda terutama dari Tatar Galuh Ciamis yang sangat memungkinkan untuk diadaptasi menjadi karya baru ke dalam media digital. Beberapa film yang sudah saya buat, saya lebih senang menggunakan bahasa sunda dalam semua percakapan. Mungkin menjadi tanggung jawab saya selain sebagai orang sunda juga sebagai pengajar mata pelajaran bahasa sunda di sekolah,” ucap Eggy.

Perfilman ini bagi, menurutnya, merupakan seni terbaru, dimana dalam proses penggarapan film melibatkan seni-seni lainnya seperti seni peran, musik, tata cahaya, dan sebagainya.

Dalam film ini menjadi sebuah kolaborasi yang kemudian menjadi satu karya bersama.

“Tema ini tentang urgensi dimana kebudayaan apakah akan tetap bertahan dalam era globalisasi ataukah tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Maka, ini hal menarik untuk dibahas karena dikhawatirkan akan terjadi kehilangan estafet nilai-nilai kebudayaan di beberapa generasi,” tandas Eggy. (Herdi/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakBapenda Ciamis Optimalkan Potensi Pajak untuk Meningkatkan PAD
Artikulli tjetërHUT KBB ke-16 Jadi Momentum Hengky Kurniawan Launching Tiga Program Unggulan Pendidikan