Dinas Pertanian (Distan) dan Kodim 0625/Pangandaran bekerjasama adakan pemasangan pompa air guna lahan pertanian tadah hujan di Kabupaten Pangandaran. Foto/Deni Rudini.PasundanNews.com

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – Dinas Pertanian (Distan) dan Kodim 0625/Pangandaran bekerjasama untuk memasang pompa air guna lahan pertanian tadah hujan.

Diketahui, Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah tadah hujan yang cukup luas.

Pasalnya Pangandaran memiliki sekitar 7 ribu hektar sawah tadah hujan. Sementara indeks pertanamannya hanya di bawah satu saat ini.

Hal tersebut terjadi pada lahan sawah blok japuh, RT 04/RW 02 , Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Menurut Kepala Distan Pangandaran, Yadi Gunawan mengatakan ini Indeks Pertanaman (IP) di Pangandaran di bawah satu.

“Artinya, satu kali tanam hanya satu tahun,” ujarnya kepada PasundanNews.com, Selasa (30/4/2024).

Yadi mengharapkan dengan adanya bantuan pompanisasi ini, bisa dua kali tanam dalam setahunnya.

“Jadi ada peningkatan Indeks Pertanaman (IP) atau yang tadinya tidak bisa menanam paling tidak bisa menanam satu kali,” katanya.

Ia mengungkapkan, Kabupaten Pangandaran dari tahap 1 mendapatkan bantuan sebanyak 35 pompa, salah satunya di kelompok ini.

“Pompa ini sendiri berukuran mulai dari 3 inc, 4 inc sama 6 inc,” ucapnya.

Ia melanjutkan, Jawa Barat ini sendiri diberikan alokasi dari Kementerian Pertanian itu sebanyak 5 ribu pompa.

“Hingga kemarin baru terealisasi 1,5 ribu survey dan identifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL), masih ada 3,5 ribu lagi yang belum direalisasikan,” katanya.

Dinas Pertanian Pangandaran berencana akan mengajukan bantuan pompanisasi untuk tahap berikutnya.

“Untuk tahap berikutnya, kami Dinas Pertanian Pangandaran mengajukan sekitar 88 unit pompa,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dari 35 pompa ini nantinya akan dimanfaatkan oleh warga.

“Akan dimanfaatkan oleh warga yang tersebar di 10 Kecamatan, yang berada di Kabupaten Pangandaran,” terangnya.

Selain pompa air, lanjut Yadi, Kelompok Tani juga mendapatkan bantuan perpompaan pengadaan dari Kementerian Pertanian.

Ia menjelaskan, perbedaan antara bantuan pompanisasi (Ir Pom) dengan irigasi perpompaan.

“Kalau pompanisasi itu diterima berbentuk barang (Pompa Air) sedangkan bantuan irigasi perpompaan diberikan uang tunai senilai Rp 120 juta, untuk dibangun irigasi secara swakelola oleh Kelompok Tani,” jelasnya.

Sedangkan menurut Dandim 0625/Pangandaran, Letkol Inf. Indra Mardianto Subroto, TNI AD menindaklanjuti hasil kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan Pemkab Pangandaran melalui Distan.

“Kita mengawal apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan pemerintah Kabupaten untuk ketahanan pangan, kita berkolaborasi dengan Dinas Pertanian terkait masalah perairan ke lahan sawah,” jelasnya.

Dandim 0625/Pangandaran pun ikut bertanggungjawab atas bencana El Nio yang diprediksi akan datang lagi, yaitu Gorila El Nino.

“Kita berantisipasi saja, kita data mulai dari musim penghujan ini, diharapkan tidak ada lagi lahan pertanian yang berpotensi gagal panen,” tegasnya.

Hal tersebut dilakukan bagian dari mendukung program jangka panjang swasembada pangan yang dimulai saat ini.

“Ini bentuk dukungan nyata untuk mendukung program swasembada pangan,” kata Letkol Inf. Indra.

(Deni Rudini/PasundaNews.com)

Artikulli paraprakKesan Membanggakan untuk Masyarakat Tatar Galuh Ciamis dari Herdiat-Yana
Artikulli tjetërLaga Kedua Liga 3 Nasional, PSGC Ciamis Menang Telak Atas Persim Maros 2-0