Pihak Puskesmas Purwaharja 1 mengambil langkah proaktif untuk mengatasi potensi lonjakan demam berdarah dengan melaksanakan pengasapan di wilayah Lingkungan Parungsari, RW 06, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023). Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS. COM – Puskesmas Purwaharja 1 melaksanakan pengasapan di wilayah Lingkungan Parungsari, RW 06, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023).

Hal ini dilakukan Puskesmas Purwaharja 1 sebagai langkah proaktif untuk mengatasi potensi lonjakan demam berdarah.

Tindakan pengasapan, atau yang sering disebut pogging, menjadi strategi pencegahan yang diambil oleh pihak puskesmas untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit demam berdarah.

Upaya ini diarahkan pada wilayah yang diidentifikasi sebagai titik rawan, salah satunya seperti Lingkungan Parungsari.

Menurut Dian, programmer program Demam Berdarah di Puskesmas Purwaharja 1, data mencatat bahwa hingga November 2023, terdapat lima kasus positif demam berdarah.

Satu di antaranya terjadi di wilayah Lingkungan Parungsari, sementara empat kasus lainnya terdeteksi di wilayah Purwaharja.

“Ya, ini guna mengantisipasi lonjakan kasus Demam Berdarah. Hingga November 2023 sudah terjadi lima kasus positif DBD di wilayah kerja Puskesmas Purwaharja 1 yakni satu kasus di lingkungan Parungsari dan empat kasus di lingkungan Purwaharja,” ujarnya kepada pasundannews.com.

Keberadaan kasus positif demam berdarah ini menjadi dasar pengambilan keputusan untuk fokus pada pengasapan di Lingkungan Parungsari.

Dian mengakui bahwa situasi ini memerlukan respons cepat dan tindakan preventif agar penyebaran penyakit dapat ditekan.

“Berharap melalui kegiatan pengasapan ini, risiko penularan demam berdarah dapat diminimalkan. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari strategi pencegahan yang terintegrasi, termasuk kampanye penyuluhan kepada masyarakat terkait upaya eliminasi tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit tersebut,” kata Dian.

Pengasapan bukan hanya tindakan semata, melainkan juga bagian dari upaya bersama dalam menanggulangi penyebaran demam berdarah di tingkat lokal.

Puskesmas Purwaharja 1 mengajak warga setempat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengadopsi perilaku hidup sehat.

Keterlibatan aktif masyarakat diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan yang tidak mendukung perkembangan nyamuk Aedes aegypti.

Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan seperti pengasapan dapat menjadi lebih efektif dalam menjaga kesehatan di wilayah lingkung Parungsari dan Purwaharja.

Puskesmas Purwaharja 1 tetap memonitor perkembangan situasi kesehatan di wilayah tersebut dan siap untuk mengambil langkah-langkah lanjutan sesuai dengan kebutuhan.

Harapannya, melalui kerjasama antara pihak puskesmas, masyarakat, dan instansi terkait, potensi risiko penularan demam berdarah dapat ditekan, menjadikan Purwaharja sebagai lingkungan yang aman dan sehat. (Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakTerdengar Suara Letupan Dari Dapur, Sebuah Rumah di Mekarharja Kota Banjar Terbakar
Artikulli tjetërBawaslu Kota Banjar Ungkap Hasil Penelusuran dan Kajian Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN