Pj Walikota Banjar Ida Wahida Hidayati beserta unsur forkopimda dan pihak terkait melakukan foto bersama usai acara mediasi di pendopo Kota Banjar. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Polemik terkait kejutan Natal 2023 di Kota Banjar mendapatkan penyelesaian melalui mediasi yang dilakukan oleh Forkopimda Kota Banjar, Sabtu (30/12/2023) malam.

Mediasi berlangsung di Pendopo Kota Banjar dan melibatkan perwakilan warga Muslim dari Bobojong Lingkung Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, serta E yang diduga melakukan penistaan agama.

Pertemuan yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 22.30 WIB terasa alot awalnya, dengan adu argumen dari kedua belah pihak.

Namun, akhirnya, E mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada warga Muslim, khususnya warga Bobojong Jadimulya, Kota Banjar.

“Saya mengakui kesalahan dan khilaf, serta meminta maaf kepada warga Muslim, khususnya warga Bobojong Jadimulya Kota Banjar,” ujar E.

Hal yang sama dikatakan AS suami E, ia juga menyatakan khilaf dan berjanji untuk tidak mengulangi peristiwa serupa di masa depan.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada ulama dan para tokoh agama khususnya warga muslim Bobojong Jadimulya. Kami berjanji tidak akan membuat acara serupa ke depannya dan ini menjadi pembelajaran bagi kami,” ungkap AS.

Perwakilan warga Muslim Bobojong Jadimulya, dipimpin oleh Ustad Aan Alamsyah, menerima permintaan maaf dan mencabut laporan terhadap E atas dugaan penistaan agama, dengan catatan agar kejadian tersebut tidak terulang.

“Kami perwakilan warga Muslim Bobojong memaafkan dan mencabut laporan kepada polisi, dengan catatan kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.

E dan AS kemudian membuat surat pernyataan yang dibacakan AS dan ditandatangani di hadapan saksi dari kedua belah pihak.

Dalam penandatanganan tersebut, disaksikan juga oleh Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto, dan Pj Walikota Banjar, Ida Wahida Hidayati, serta perwakilan warga Muslim Bobojong, awak media, dan jajaran Forkopimda Kota Banjar.

Kedua belah pihak yang sebelumnya berselisih, kini bersatu dalam momen penuh makna. Suasana haru pun tak bisa disembunyikan, mereka saling bersalaman dan berpelukan menandakan sebagai bukti bahwa kekuatan kebaikan mampu mengatasi segala perbedaan.

Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto, menyatakan kelegaannya bahwa masalah yang berlangsung selama tiga tahun akhirnya bisa diselesaikan dengan damai. Ia juga mengajak warga Banjar untuk menjaga kondusivitas.

“Alhamdulillah, kami sangat lega. Masalah ini sudah berjalan selama tiga tahun dan akhirnya bisa damai. Kami mengajak warga Banjar untuk bersatu dan menjaga kondusivitas,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Walikota Banjar, Ida Wahida Hidayati, mengungkapkan rasa syukurnya dan mengajak warga Banjar untuk tetap bersatu dan kompak.

“Saya mengucapkan syukur alhamdulillah, masalah ini akhirnya bisa diselesaikan dan berakhir damai. Kami meminta kepada warga Banjar untuk tetap kompak,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah warga muslim Bobojong dari Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat mendatangi SPKT Polres Banjar pada Jumat (29/12/2023) siang.

Kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh inisial ‘E’ saat malam Natal di depan Gereja Katolik Santo Filifus Kota Banjar pada 24 Desember 2023 lalu. (Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakCipta Kondisi, Puluhan Botol Miras Berhasil Diamankan Petugas Polsek Pataruman
Artikulli tjetërLiburan Sekolah, Tirta Indah Sindanggalih Kota Banjar Diserbu Pengunjung