PASUNDAN NEWS – Hiruk pikuk dan guncangan di tubuh DPD Partai Golkar Purwakarta sejak hengkangnya Dedi Mulyadi telah memancing Uda Herman selaku tokoh senior di Purwakarta.

Dalam pernyataannya beberapa pekan yang lalu di beberapa media, Uda Herman menyatakan akan pasang badan untuk menggawangi partai penguasa tersebut.

Redaksi berhasil mengkonfirmasi pernyataan tersebut melalui salah satu tokoh Purwakarta lainnya, yang selama ini menghilang dari peredaran dan kancah politik Purwakarta

Publik Purwakarta mengenalnya dengan sebutan Dakoram dari kepanjangan Rd Dadan Komarul Ramdan.

Di tengah-tengah kesibukannya mengelola usaha sorgum, redaksi sempat mewawancarai cukup dengan jawabannya yang cukup simple dan padat makna.

Begini hasil wawancara redaksi kepada Dakoram.

“Wa’alaikum salam wr wb, Alhamdulillah baik,” demikian Dakoram menjawab sapaan salam dari redaksi

“Rupanya akhir-akhir ini, akang sibuk sekali, sehingga kesulitan bagi kami untuk mengajak bertemu dan sedikit berbincang tentang Purwakarta?”

“Ah enggak kok. Nggak sibuk. Hanya biasa saja, dan tidak menghilang. Kebetulan saja sekarang ini saya aktif di Pimda PPI Jabar, dan wilayah kerjanya se-Jawa Barat. Jadi jarang di Purwakarta.”

“Tapi selama ini kami kesulitan untuk menemui akang?”

“Ya saya mohon maaf, karena PPI ini punya agenda usaha untuk memperkuat pangan di Jawa barat. Dan salah satunya upaya memperkuat relasi ternak ruminansia sapi dengan para petani sorgum di tanah Pasundan.”

“Tapi ngomong-ngomong apa akang sempat memantau situasi terakhir di Purwakarta?”

“Tentang apa ya?”

“Itu, tentang hiruk pikuk di tubuh DPD Partai Golkar Purwakarta dan kesiapan Uda Herman mengambil alihnnya.”

“Oh itu. Enggaklah. Saya nggak punya waktu khusus untuk memantau Purwakarta. Apalagi khususnya yang berkaitan dengan Partai Golkar, rasa-rasanya terlalu berlebih-lebihan kalau memantau.”

“Tapi salah satu kebiasaan saya itu adalah membaca. Termasuk membaca media online. Kalau offline jelas jarang dan bahkan bisa dikatakan tidak pernah. Meski suka ada sih kalau sedang bertamu, lalu ada surat kabar. Seperlunya saya baca.”

“Dan kebetulan untuk kejadian di Purwakarta, memang menggelitik, sehingga menarik perhatian untuk menyempatkan diri, mencari waktu untuk bertemu dengan Uda Herman”.

“Pandangan saya terhadap Uda Herman, biasa sih, tapi memang saya kagum dengan beliau ini, usia nya sudah berumur, tapi sangat energik dan produktif…”.

“Coba bayangin, usia saya ini mau 53 tahun, sedangkan saya dengan beliau terpaut sekitar 21 tahun, tapi energi nya, luar biasa, membuat kita ini jadi malu dengan aktivitas dan produktivitas nya, hampir tiap Minggu aktifitas beliau ini, ada saja ke luar pulau, hampir se Nusantara ini, beliau jelajahi, jangkauan nya yang begitu jauh dan luas, jelas dong …, Kalau tidak produktif, ngapain muter-muter tiap minggu”.

“Dan yang bikin saya kagum, sempat-sempatnya dia mikirin Golkar, itu yang menginspirasi, saya berfikir, saya harus bertemu dengan Uda Herman untuk mengetahui dan kembali belajar berbagai hal”.

“Berkaitan dengan Golkar, rupanya Uda Herman ini memang sosok yang heroik banget”.

“Nah … gimana katanya kang…?

“Gini lho…, Uda Herman itu sosok yang berdedikasi penuh atau full dedication, orang nya saaaangattt bertanggung jawab, dan dalam dunia politik khususnya terhadap partai Golkar…”.

“Menurut akang, apa dia akan mengambil alih partai Golkar DPD kabupaten Purwakarta…?”.

“Justeru saya tidak melihat itu, itu terlalu kecil, kalau sosok Uda Herman harus mengambil alih partai Golkar, apalagi setingkat kabupaten Purwakarta, sementara talenta nya berjarak nasional, malah saya melihatnya aneh…”.

“Dengan kecil nya Purwakarta, dia siap pasang badan dengan maksud bersiaga penuh, bukan berarti mengambil alih…?”.

“Artinya gimana tuh kang, kan sama saja dengan ingin mengambil alih partai Golkar”.

“Makna nya bukan begitu, makna nya adalah kalau sewaktu-waktu dia di minta oleh Parta Golkar baik tingkat DPP maupun tingkat DPD Jabar, termasuk oleh para Pimpinan Kecamatan atau PK, maka dia siap pasang badan, artinya mengorbankan dirinya untuk partai Golkar, termasuk kalau memang harus jadi ketua DPD Kabupaten Purwakarta, nah itu yang dimaksud Uda Herman, tapi bukan mengambil alih, jelas beda makna nya…”.

“Kebayang kannnn…?”.

“Sampai saya pun awalnya berfikir, koq mau-maunya Uda Herman ambil partai Golkar yang hanya tingkat DPD, sementara banyak junior nya yang dia orbitkan di tingkat Nasional…”.

“Oh gitu, ok dech kang, sekarang sudah cukup untuk kami menjelaskan posisi Uda Herman kepada publik..”.

“Ok dech sip, semoga sukse…”

“Siap kang, semoga akang juga sukses selalu dan sehat walafiat…”.

Artikulli paraprakSampaikan 14 Perubahan, Anies-AHY Dengarkan Curhatan Warga Bandung
Artikulli tjetërSonya Fatmala Targetkan Satu TK Negeri tiap Kecamatan di KBB