Penyampaian Orasi oleh Korlap Poros Mahasiswa Revolusi Bandung (poto/Padil)

BANDUNG, PASUNDANNEWS –  Poros Mahasiswa Revolusi Bandung menggelar demonstrasi didepan Gedung Merdeka jalan Asia Afrika Kota Bandung (9/7/2020).

Aksi yang di gerlar sejak pukul 12.30 wib ini di ikuti kurang lebih sebanyak 100 mahasiswa maupun mahasiswi dari berbagai kampus di Kota Bandung

Aksi yang sempat membuat kemacetan di sekitar ruas jalan Asia Afrika tetap berjalan kondusif dengan pengamanan lengkap dari pihak Kepolisian Polrestabes Kota Bandung.

Demonstrasi di gelar dengan kegiatan orasi perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus. Terlihat peserta aksi membentangkan spanduk dan memegang poster yang berisikan tuntutan aksi.

Pada aksinya Poros Revolusi Mahasiswa Bandung  menuntut 7 point kepada pemerintah, diantaranya.

1. Mengutuk segala bentuk ancaman negara yang membungkam dan mengintimidasi masyarakat sipil untuk menyampaikan kritik terhadap pemerintah.
2. Menuntut DPR RI menghentikan pembahasan dan pengesahan RUU Omnibuslaw Cipta Kerja. Hal ini didasari bahwa keputusan untuk meneruskan pembahasan dan pengesahan sangat tidak tepat, mengingat desakan yang masif masyarakat terdampak dari multi sektor dalam menolak rancangan undang-undang yang kontroversial dan menyengsarakan rakyat.
3. Cabut UU Minerba yang baru
4. Sahkan RUU penghapusan kekerasan seksual
5. Tetapkan UKT yang berkeadilan bagi para mahasiswa ditengah oleh pandemi covid-19
6. Wujudkan pendidikan gratis bagi seluruh rakyat indonesia
7. Menolak segala bentuk upaya komersialisasi pendidikan

Koordiator Aksi Ilyas mengatakan bahwa aksi ini bagian dari mengajak teman-teman mahasiswa yang lain untuk ikut bergabung menyuarakan suara rakyat dan mahasiswa.

“Kepada seluruh mahasiswa indonesia dan kawan kawan seperjuangan untuk kembali berkonsolidasi, serta melanjutkan perjuangan dan perlawanan terhasap keukasaan yang semakin hari semakin menyengsarakan rakyat”, Kata Ilyas.

Ilyas melanjutkan dalam orasinya agar mahasiswa tidak takut dalam menyuarakan kritik dan saran yang bersifat positif.

“Kepada seluruh mahasiswa dan kawan untuk tidak takut dalam menyuarakan penolakan dan kritik selama tidak menyalahi pancasial dan UUD 1945”. lanjut Ilyas.

Demonstrasi yang berakhir pukul 17.00 wib ini ditutup dengan long march dari jalan Asia Afrika menuju jalan Merdeka 5.

Kemudian saut salah satu peserta demonstran menyebut bahwa mereka akan kembali mengadakan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak jika tuntutan tidak dipenuhi atau direspon secepatnya oleh pemerintah. (Pdl/Pasundannews).

Artikulli paraprakCara Cek Pipa Air Bocor, Ini Yang Harus Dilakukan Pelanggan PDAM Ciamis
Artikulli tjetërWaketum PB HIMASI, Pertanyakan Kekosongan Jabatan Strategis di Pemerintah Kota Sukabumi