Kondisi salah satu tempat produksi PT APL Kota Banjar, Jawa Barat terlihat sepi dan minim aktivitas. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – PT Albasi Priangan Lestari (PT APL), perusahaan pengolahan kayu terbesar di Kota Banjar, kini menghadapi masa sulit.

Sebanyak hampir 1.500 buruh yang bekerja di sana, perusahaan tersebut terancam gulung tikar karena tidak lagi berproduksi secara normal sejak awal tahun 2024 ini.

Bahkan dari ribuan buruh, kini tinggal tersisa 50 orang. Selebihnya dalam jumlah besar itu terpaksa mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar, H. Sunarto melalui Kepala Bidang Hubungan Industrial (HI), Dewi Fartika mengatakan, kondisi tersebut merupakan  dampak panjang dari pandemi Covid-19 yang berimbas pada sepinya order.

“Berdasarkan laporan terakhir dari pihak HRD perusahaan tersebut, memang sudah tidak lagi melakukan aktivitas produksi. Tidak adanya aktivitas produksi di perusahaan tersebut sebagai dampak panjang dari pandemi Covid-19 yang berimbas pada sepinya order,” ujar Dewi kepada awak media, Kamis (14/3/2024).

Dewi menambahkan, pada awal beroperasi, PT APL mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah karyawan terus menurun, dengan hanya sekitar 200 karyawan pada tahun 2022-2023.

“Kalau awal beroperasi mencapai beberapa ribuan, tapi tahun 2022-2023 banyak yang terkena PHK, tinggal ratusan saja, kompensasi juga sudah diberikan,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perindustrian Dinas KUKMP Kota Banjar, Yadi Suryadi Praja, menambahkan bahwa PT Albasi Priangan Lestari saat ini tidak lagi melakukan produksi dan mengekspor hasil produksinya ke luar negeri.

“Kami turut prihatin dengan kondisi yang sedang menimpa PT APL, dimana kita ketahui bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbesar di Kota Banjar yang mempekerjakan ribuan karyawan,” ujar Yadi.

Meskipun nasib perusahaan tersebut belum jelas, Pemerintah Kota Banjar belum menerima laporan terbaru mengenai apakah pihak manajemennya diperbaharui atau sahamnya akan dijual.

Dengan ribuan buruh terkena PHK, perusahaan ini dan buruh-buruhnya berharap adanya solusi yang dapat membangkitkan kembali PT APL dari keterpurukan yang sedang dialaminya.

PT APL Berupaya Bangkit Kembali dengan Kolaborasi Baru

PT APL kini berada dalam tahap perubahan yang menjanjikan dengan adanya kerja sama dengan PT Layo dari Tasik dalam program produksi baru.

Meskipun terdapat perubahan dalam bahan baku yang digunakan, APL tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam industri perkayuan.

Menanggapi kondisi saat ini, Cecep Purnaman Danu, perwakilan PT APL mengungkapkan harapannya agar perusahaan ini dapat kembali bangkit seperti masa kejayaannya dahulu.

Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa APL dapat menjadi salah satu penggerak utama dalam penyerapan tenaga kerja, seperti yang telah terjadi sebelumnya.

“Dengan adanya kolaborasi baru dan semangat untuk bangkit kembali, APL menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi tantangan dan berkontribusi positif bagi industri perkayuan serta perekonomian lokal,” kata Cecep Danu.

Cecep Menambahkan, meskipun menghadapi situasi yang menantang, menurutnya PT APL tetap optimis untuk mengatasi hambatan dan berkembang menjadi perusahaan yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan. (Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakDitinggal Shalat Tarawih, Maling Bobol Rumah Warga di Kalipucang Pangandaran
Artikulli tjetërPemadaman Listrik di Kota Banjar, Warga Keluhkan Keterlambatan Pemeliharaan PLN