Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas tentang Antisipasi dampak kekeringan, di Kantor Presiden (doc. setkab)

PASUNDANNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang mengantisipasi dampak kekeringan, di kantor Presiden, Jakarta, senin (15/07/2019)

Rapat terbatas tersebut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Menkeu Sri Mukyani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkes Nila F Moeloek, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan eselon satu di lembaga kepresidenan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan laporan dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa musim kemarau di 2019 ini  akan lebih kering dan mencapai puncaknya di bulan Agustus sampai nanti September.

“Beberapa daerah di negara kita juga sudah mengalami keadaan 21 hari tanpa hujan, ini berarti statusnya masih waspada, 31 hari tanpa hujan berarti statusnya sudah siaga, dan juga sudah 61 hari tanpa hujan ini statusnya sudah awas yang terjadi di beberapa provinsi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, di Bali, di NTB, di NTT,” kata Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas tentang Antisipasi Dampak Kekeringan

Jokowi meminta para menteri, dan kepala lembaga, para Gubernur untuk turun melihat langsung ke lapangan, dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi, mitigasi terhadap dampak kekeringan ini.

Jokowi juga meminta agar dicek suplai air, baik suplai air bersih maupun suplai air untuk pertanian, agar masukkan air terjaga dan resiko terjadinya gagal panen bisa kita hindari.

“Kalau perlu kita lakukan modifikasi cuaca, pembangunan sumur bor dan meminta Kementerian lingkungan hidup juga memantau mengendalikan potensi titik-titik panas, hotspot yang ada kebakaran hutan, dan kebakaran lahan gambut bisa kita antisipasi dan kita hindari,” tutur Presiden

Artikulli paraprakDalam 6 Bulan Terakhir Angka penduduk Miskin Berkurang 0.53 Juta Orang
Artikulli tjetërTangani Kekeringan Bupati Garut Bentuk TRCSK