Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengaku akan menutup sekolah bila terjadi kasus konfirmasi Covid-19 imbas diberlakukannya PTM Terbatas di KBB yang dimulai pada , Senin (20/9).

PASUNDAN NEWS – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat mengaku akan kembali menutup sekolah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) jika ditemukan adanya klaster akibat Pengajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Hal itu menjawab kekhawatiran masyarakat terkait potensi adanya klaster sekolah yang muncul seiring telah kembali dimulainya PTM Terbatas di KBB yang telah dibuka mulai (20/9).

Namun begitu, Hengky yang menilai pelaksanaan PTM Terbatas di KBB yang terhitung telah memenuhi standar ditentukan, berharap yang terbaik untuk dunia pendidikan.

“Kalau melihat kesiapan yang ditunjukan oleh Disdik KBB cukup baik ya, saya telah menerima laporan (terkait pelaksaan PTM Terbatas), saya melihat penerapan prokesnya bagus, (jaga) jaraknya aman, dan kapasitasnya terbatas,” ujar Hengky saat meninjau pelaksanaan Gebyar Vaksinasi di Area Parkir Pasar Curug Agung Padalarang, Kamis, (23/9).

“Kalo melihat tren positifnya (Covid-19 di KBB) sudah menurun, saya berharap warga-warga KBB (pelajar) bisa sehat-sehat semua, tidak ada klaster baru yang ditimbulkan, kalaupun ada nanti kita akan berhentikan, karena sifatnya kita lagi uji coba,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan KBB Dadang A Sapardan mengaku selaras dengan apa yang sampaikan dengan sang Plt, karena hal tersebut sudah menjadi kesepakatan yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi.

“Iya sama dengan (pernyataan) pak Plt, jika terjadi kasus positif, maka sekolah yang bersangkutan (sementara) akan ditutup, kalau mengacu SKB 4 Menteri itu paling sedikit 3×24 jam, pihak sekolah melakukan koordinasi dengan instalasi kesehatan (Puskesmas) guna dilakukan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Dadang pun menambahkan, sampai dengan empat hari pelaksanaan PTM Terbatas di KBB, pihaknya saat ini belum menerima laporan terkait adanya klaster sekolah seperti yang dikhawatirkan banyak kalangan.

“Alhamdulillah, belum ada laporan atau diketemukan (Konfirmasi Covid-19) sampai saat ini, karena pengawas sekolah kita selalu stand by, siaga memantau pelaksanaan PTM Terbatas ini,” katanya. (im)

Artikulli paraprakHengky Kurniawan Ancam Evaluasi Dinkes Bandung Barat
Artikulli tjetërKodim 0608/Cianjur Rampung Laksanakan Serbuan Vaksin di 38 Sekolah dan Ponpes se Cianjur