PASUNDANNEWS, CIANJUR – Desa Pakuon Kecamatan Sukaresmi selain merealisasikan program bantuan sosial kepada warga terdampak covid 19, kini membangun infrastruktur di beberapa titik. Upaya ini demi mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.

Kepala Desa Pakuon Abdullah menuturkan
langsung turun ke masyarakat untuk melakukan pendataan bantuan Provinsi supaya tidak menjadi polemik ditengah masyarakat. Bahkan dirinya pun sudah menyiapkan anggaran dari dana desa untuk memberikan bantuan bagi warga yang tidak tercover oleh provinsi.

“Pendataan langsung oleh kami diharapkan bantuan tepat sasaran dan baik bantuan provinsi dan desa supaya tidak jadi cemburu sosial,” ungkapnya.

Dijelaskannya di Desa Pakuon ada 35 RT dan 8 RW, untuk pengajuan bantuan terdampak covid ada 595 KK. Tentunya setiap KK itu beda orang – orangnya yang menerima bantuan.

“Jadi tidak ada warga yang tumpang tindih, baik penerima bantuan gubernur, bantuan desa, maupun mereka yang sudah menerima PKH/BPNT. Diharapkan bantuan bisa merata,” tuturnya.

Diakuinya selain untuk stimulus bantuan warga terdampak covid – 19, desa pun giat membangun infrastruktur di beberapa titik. Pembangunan pun melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

“Ada beberapa titik infrastruktur seperti pembangunan jalan penghubung berserta TPT di Kampung Babakan Tengah, dan Cimalangdewa,” tambah Kasie Kesra Desa Pakuon Dedi Ambar.

Selain itu ada juga TPT Babakan Girang, hingga TPT serta pengecoran jalan di Kebon Pedes, untuk pengerjaan sendiri memberdayakan masyarakat sekitar.

“Pembenahan infrastruktur ini berdasarkan hasil musyawarah dusun. Warga menginginkan jalan penghubung kabupaten ke warga ada dua dusun Babakan Tengah dan Cimalangdewa bisa mulus,” paparnya.

Saat ini pekerjaan sudah mencapai 80 persen, diharapkan bisa meningkatkan sumber daya manusia karena mengedepankan potensi lokal dan memajukan perekonomian masyarakat. (Pasundannews / fhn)

Artikulli paraprakPandemi Corona, HIPMAN Ciamis Bagikan Nasi Bungkus dan Masker Gratis
Artikulli tjetërKontradiksi Realokasi, Pemkab Majalengka dinilai tak Miliki Sense of Crisis Tangani Covid-19