(Instagram/budiwaseso.official)

JAKARTA, PASUNDAN NEWS – Memasuki bulan Ramadhan dan lebaran 2021, Perum Bulog akan menyediakan daging kerbau impor dari India. Pasalnya, hal itu di lakukan untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat Indonesia.

Namun, banyak pertanyaan akankah keamanan daging kerbau terjaga, karena India saat ini sedang di landa tsunami Covid-19.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas akan menunda kedatangan impor daging kerbau dari India. Hal itu di lakukan menyusul penyebaran Covid-19 yang kian masif di negara tersebut.

Menurut Buwas, Impor daging kerbau di pastikan bakal berlanjut ketika kondisi sudah membaik.

“Kita kontrak 26 ribu ton, karena kondisi Covid-19 di India kita hold. Kedatangan rencannya Mei-Juni tapi sementara kita hold, jangan sampai image-nya produk tersebut membawa covid-19. Kita nggak gitu lah demi mengejar keuntungan,” kata Bawas seperti di lansir dari laman CNBC Indonesia Selasa (27/4).

Menurut Buwas angka itu jauh lebih kecil dari tahun 2016 hingga 2018 lalu. Adapun jumlah penugasan importasi daging oleh Bulog mencapai 100 ribu ton tahun 2018. Akan tetapi pada 2021 penugasan impor daging oleh Bulog justru menurun.

“Harus kita evaluasi, Kebutuhan masyarakat kita sesungguhnya 80 ribu ton, Sebenarnya kita minta untuk penugasan sesuai kebutuhan masyarakat yakni 80 ribu ton, maka 2021 Bulog dapat penugasan 80 ribu ton,” jelas Buwas.

Sementara itu, guna memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan puasa hingga lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Bulog memiliki stok 13 ribu ton daging beku yang kemudian di jual dengan harga murah mulai dari Rp 80 ribuan per kilogram.

“Harganya lebh murah dari pada di pasar yang capai Rp 130 ribu sampai Rp 140 ribu,” ujarnya.

Masyarakat bisa mendapatkan daging beku  di 53 ribu jaringan penjualan produk-produk komersial Bulog di seluruh Indonesia.

(Yul)

Artikulli paraprakDua Petinggi Sunda Empire Bebas, Akankah Tatanan Dunia Kembali Normal?
Artikulli tjetër6 Keutamaan Shalat Fajar, Beserta Tata Cara Pelaksanaannya