PASUNDANNEWS.COM, MEDAN — Organisasi Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Sumut menggelar dialog bertajuk “Menakar Netralitas Aparat Negara di Pemilu 2019″ di Djong Caffe, Selasa, 22 Januari 2019. Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut Dies Natalis yang ke 47.
Sebagai informasi kelompok Cipayung Sumut meliputi Alwi Hasbi Silalahi (HMI), Gito M Pardede (GMKI), Faith Manalu (GMNI) , Azlan Hasibuan (PMII) dan Parno Manulae (PMKRI ). Pada acara itu mengundang beberapa fasilitator Syafrial Syah dari KPU Sumut, Agus Marwan dari Bawaslu Sumut dan Pengamat politik Faisal Riza.
Salah satu yang forum ini soroti adalah pilpres dan pileg yaitu bagaimana keterlibatan pegawai negeri sipil (PNS), aparat militer polri dan TNI yang kini disebut aparatur sipil negara (ASN). Dari segi jumlah mampu memberi pandangan terhadap situasi bangsa dan negara, ASN rata-rata memiliki status sosial yang tinggi. Sehingga dukungan mereka ke satu pasangan calon (paslon) potensial memiliki efek berlipat di masyarakat dan pemilih.
”Bangsa ini sedang dihebohkan dengan fenomena kepala daerah misalnya dari bupati sampai gubernur dengan terbuka menyampaikan dukungannya kepada pasangan calon presiden yang kini bertarung. Ini tentu dapat mempengaruhi psikologi bawahan dari korps yang dipimpin meskipun kepala daerah dipilih dari proses politik. Namun, Secara tidak langsung dengan begitu pimpinan mengarahkan suara dari instansi yang dipegangnya terhadap pilihan politik yang ada,” ulas Gito Pardede.
Sementara itu Agus Marwan dari Bawaslu Sumut meminta peran serta dari Kelompok Cipayung untuk dapat mengawal proses demokrasi. ”Kondisi sosial dalam menjelang pilpres ini memang panas. Semua pihak harus diawasi selain tim kampanye dan Kandidat, aparatur negara sangat harus diperhatikan,” jelas Agus Marwan.
Bagi ASN termasuk kepala daerah yang terlibat politik praktis dalam pemilu saat ini hanya menerima skor penurunan pangkat, tidak sampai pada pemecatan. Ini saran rekomendasi bagi kelompok cipayung untuk menyampaikan masukan kepada Komisi ASN pusat terkait masalah ini, padahal mendagri juga sudah mengeluarkan ujar agus marwan bawaslu sumut
Keterlibatan masyarakat termasuk asn dalam pemilu 2019 ini, kata dia, merupakan keterlibatan yang positif bukan keterlibatan yang memecahkan masyarakat. “Saya dari bawaslu sumut mengajak kembali kelompok cipayung sumut untuk bersama sama membangun demokrasi yang sehat di sumatera utara,” ucapnya.
“Bahwa pemilu itu penting. Karena di situ hak pilih kita. Maka gunakan ia hak pilih itu dengan baik. Mari beramai ramai datang ke TPS 17 april 2019,” ajaknya.
Pada closing statemennya dalam dialog ini, Faizal Riza menyampaikan bahwa berada dalam garis demakrasi rakyat misinya adalah misi perubahan. “Dalam konteks pemilu Tugas kita adalah melakukan transmisi untuk pemilu yang berkualitas dari pemilih yang cerdas,” ungkapnya. (*)