PASUNDANNEWS.COM – CIAMIS, Kabupaten Ciamis dikenal sebagai sentra kelapa di Indonesia. Karenanya logo Pemerintah Kabupaten Ciamis salah satunya mencantumkan gambar pohon kelapa. Kelapa sebagai ikon Ciamis nampaknya mulai surut. Yang terjadi hari ini justru minus kelapa di sentra kelapa.
Hal ini dilihat semakin mengurangnya kelapa di Kabupaten Ciamis, bahkan
Para pengrajin makanan ringan di Ciamis yang menggunakan bahan baku kelapa justru mendapatkannya dari luar Jawa. Mereka membeli kelapa Sumatera.
Salah seorang pelaku usaha Sagon di Ciamis. H. Eman Suhaeman untuk menutupi kebutuhannya terpaksa harus membeli kelapa Sumatera.
“Untuk menutupi kekurangan bahan baku kami membeli kelapa Sumatera, didapat dari agen di daerah Kawali” kata H. Eman Suhaeman, Senin (13/01/2020).
H. Eman mengaku dalam produksi Sagon bikinannya, setidaknya membutuhkan sekitar 4000 butir kelapa/bulan. Didaerahnya sendiri terdapat sekitar 4 produsen Sagon. Sehingga jika dirata-ratakan dalam 1 bulan membutuhkan sekitar 16000 butir kelapa.
Kesulitan mencari kelapa di sentra kelapa disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya, musim kemarau yang panjang dan sulitnya mendapatkan kelapa tua karena mungkin maraknya para penjual kelapa muda. Atau semakin berkurangnya jumlah pohon kelapa dan tidak berbanding seimbang dengan penanaman kembali bibit kelapa di Ciamis.
Untuk mengembalikan marwah Ciamis sebagai sentra kelapa di Indonesia, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam HUT Ciamis Bulan Juli 2019 lalu berjanji untuk mendorong kabupaten Ciamis kembali ke kejayaannya sebagai Sentra Kelapa di Indonesia.
“Kami menyiapkan banyak program pembangunan untuk Kabupaten Ciamis, diantaranya mengembalikan Ciamis sebagai sentra kelapa di Indonesia” kata RK saat itu.
Para pengrajin makanan ringan di Ciamis yang menggunakan bahan baku kelapa diantaranya Sagon, Galendo dan surundeng. Ketiga komoditas tersebut menggunakan kelapa dalam jumlah yang cukup besar.