Cegah Pelajar Demo, Forkopimda dan Kepala Sekolah se-Cianjur gelar deklarasi damai

PASUNDANNEWS.COM, CIANJUR – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cianjur bersama kepala SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Cianjur, gelar deklarasi damai dan tolak aksi demo melibatkan pelajar. Khususnya menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober nanti.

Tak hanya itu deklarasi bersama, Jajaran Forkopimda Kabupaten Cianjur ini mendukung proses politik yang aman dan kondusif, serta senantiasa menjaga keutuhan NKRI.

Kegiatan ini dihadiri kepala SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Cianjur, Dandim 0608/Cianjur, Kapolres Cianjur, Asda III Kabupaten Cianjur, dan kepala Musyawarah Keja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Cianjur.

“Alhamdulillah situasi di Cianjur saat ini masih kondusif. Saya harap peran aktif para guru kepada seluruh anak didiknya untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” ujar Dandim 0608/Cianjur, Letkol Inf Rendra Dwi Andhani, di Cianjur, rabu (16/10/2019

Rendra berharap para guru dapat berperan aktif dalam menciptakan kondusifitas. Sehingga tak ada pelajar Cianjur yang ikut unjuk rasa ke Jakarta pada jam sekolah.

“Saya yakin para guru sudah faham bagaimana agar anak didiknya terawasi dan tidak ada waktu luang keluar pada jam pelajaran sekolah,” ucapnya

Bahkan, zaman sekarang masyarakat yang memiliki Handphone bertambah dua kali lipat. Maka dari itu, Rendra mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam bermedsos.

“Hati-hati dalam bermedsos karena bayak yang terjebak dengan hal tersebut, kalau dulu ada istilah mulutmu adalah harimaumu dan istilah sekarang jarimu adalah harimaumu,” himbaunya.

Sementara itu Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto menjelaskan saat ini menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden diharapkan peran serta guru dalam mengawasi anak didiknya untuk tidak ikut-ikutan unjuk rasa.

“Para siswa jangan cepat terpengaruh dengan ajakan – ajakan yang akhirnya akan merugikan pribadinya dan orang tua,” jelasnya.

Juang mengatakan sangat miris banyak kalangan pelajar yang terjerumus narkoba. dirinya menyinggung penangkapan 10 orang bandar narkoba yang ternyata menjual barang haram tersebut ke para pelajar.

“Dengan kejadian tersebut agar para guru dapat mengawasi anak didiknya. Bahaya narkoba sangat berpengaruh kepada sifat dan prilaku, dan saat ini para pelajar sudah berani nongkrong sambil merokok. Untuk itu diharapkan kepada para guru harus rewel agar para siswa mempunyai rasa segan,” katanya

Pelajar Sudah Mulai Paham Politik

Asda III Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu mengatakan, pelajar SMA dan SMK sudah muncul kesadaran berpolitik dibenaknya. Karena telah menjadi pemilih pemula di Pilkada maupun Pilpres.

“Saya berharap kepada masing-masing sekolah untuk menjaga dan mengawasi anak muridnya. Diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar agar lebih ektra supaya siswa dan siswi tidak ada waktu luang untuk melakukan hal-hal di luar sekolah,” harapnya

Sementara itu Kepala MKKS SMK Kabupaten Cianjur, Dr Agam Supriatna mengatakan bahwa telah terjadi pergerakan demokrasi di Indonesia. Bahkan, rasa nasionalisme para generasi muda semakin tinggi.

“Telah terjadi pergerakan demokrasi di negara kita. Saat ini anak-anak ataupun generasi muda semakin tinggi rasa nasionalisnya dan ini menjadi tanggung jawab kita semua,” singkatnya. (Fhn)