BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM – Sebagai upaya menangani stunting, BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) adakan FGD bersama 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Dalam hal ini Sekda (Sekretaris Daerah) Provinsi Jabar Herman Suryatman menyambut baik kerjasama yang diinisiasi oleh BRIN.
“Pemprov kerja sama dengan BRIN melaksanakan FGD tentang teknologi dalam penanganan stunting,” ujar Herman di Kantor BRIN Bandung, Kamis (20/6/2024).
Ia menyebutkan, tahun ini pihaknya akan akselerasi penurunan stunting di Jawa Barat.
“Insya Allah, tahun ini kita akan akselerasi penurunan stunting,” ucapnya.
Diketahui, penanganan stunting di Jabar memerlukan berbagai dukungan dari lintas stakeholders.
Dengan adanya kekuatan riset dari BRIN, Ia berharap bisa menurunkan angka stunting di Jabar demi generasi masa depan yang gemilang.
“Karena ini menyangkut masa depan anak cucu kita, generasi penerus. Tidak ada tawar menawar, ini harus kita turunkan (stunting), dengan di-support oleh teman-teman dari BRIN dan kabupaten/kota. Semuanya sudah berkomitmen,” tuturnya.
Herman juga meminta masyarakat berpartisipasi dengan pemerintah dalam mengedukasi anggota keluarga terkait pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak dimulai dari ketika seorang ibu hamil.
Ia menyebut ada tiga syarat untuk dilakukan. Pertama, yakni komitmen di setiap jenjang.
Kedua, partisipasi masyarakat bukan hanya ibu hamil atau remaja putri, tapi semua keluarga dan seluruh anggota masyarakat.
Selanjutnya yang Ketiga, metodologi dengan bantuan teknologi informasi.
“Dengan tiga pendekatan tersebut stunting di Jawa Barat akan turun signifikan, zero new stunting,” tandasnya.
Sementara itu Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN Oetami Dewi menjelaskan, kegiatan FGD yang dilakukan merupakan bukti komitmen dari BRIN untuk mendorong penurunan stunting di Jabar.
“Pada FGD ini kita kumpulkan seluruh kabupaten/kota yang memiliki komitmen terhadap penurunan angka stunting untuk saling sharing dan teknologi inovasi apa yang bisa disampaikan BRIN kepada daerah, juga apa yang dibutuhkan sehingga angka stunting bisa menurun dan ibu-ibu hamil tambah sehat,” ujar Oetami Dewi.
(Herdi/PasundanNews.com)