Ribuan warga Kabupaten Ciamis tampak antusias mengikuti pagelaran Wayang Golek yang diselenggarakan oleh Kelompok SAJAJAR (Sa-Jabar jeung Ganjar) berkolaborasi Forum Milenial Galuh. Foto/Ist.

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Wayang Golek dihadiri secara antusias oleh masyarakat Tatar Galuh Kabupaten Ciamis, pada Rabu (25/20/2023) malam.

Nampak ribuan warga se Kabupaten Ciamis yang tumplek di Lapangan Desa Sukaraja, Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis.

Diketahui, wayang golek ini digelar oleh Ganjar Pranowo (Kang Ganjar), selaku bacapres yang berpasangan dengan Moch. Mahfud MD.

Wayang golek ini turut menampilkan seniman ternama, Yogaswara Sunandar yang merupakan putra Alm. Abah Asep Sunandar Sunarya.

Panitia pelaksana ini laksanakan oleh Kelompok SAJAJAR (Sa-Jabar jeung Ganjar) berkolaborasi Forum Milenial Galuh. Pagelaran berhasil memukau penonton dari berbagai kalangan.

Pagelaran wayang golek adalah sebuah seni tradisional yang menggabungkan unsur-unsur seni tari, musik, dan cerita.

Giriharja III yang telah lama menjadi ikon seni wayang golek, membawakan pertunjukan yang memukau dengan cerita-cerita klasik.

Pertunjukan wayang golek yang menghadirkan cerita Si Cepot ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik.

Cerita-cerita tersebut sering kali menyiratkan pesan-pesan moral yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton.

Mereka mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kepemimpinan, persahabatan, dan kelucuan dalam menghadapi berbagai situasi.

Selain menghibur, pagelaran ini juga memberikan pendidikan tentang seni budaya tradisional Indonesia.

Pentingnya Melestarikan Nilai Budaya

Melalui acara Wayang Golek ini, Kang Ganjar mengajarkan masyarakat tentang sejarah wayang golek dan pentingnya melestarikan warisan budaya kepada penonton.

Pagelaran wayang golek Kang Ganjar tersebut menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi ribuan penonton yang hadir.

Acara ini adalah bukti kekuatan seni budaya tradisional dalam mempersatukan masyarakat dan menginspirasi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Dalam era yang semakin modern, Kang Ganjar terus mempertahankan seni wayang golek dan pesonanya agar tetap menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.

Acara ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat Ciamis saja, tetapi juga pengunjung dari daerah sekitarnya.

Mereka datang dari berbagai tempat untuk menyaksikan keindahan seni wayang golek yang begitu kaya tradisi.

Salah satu pengunjung, Agus mengatakan bahwa sudah puluhan tahun dirinya tak lagi melihat pertunjukan wayang golek di Sindangkasih.

Namun, sekarang, Kang Ganjar memberikan kesempatan kepada warga Ciamis untuk menikmati kembali seni Wayang Golek dan karakter-karakternya.

“Saya sangat terkesan, terima kasih Pak Ganjar sudah memberikan pengalaman yang berkesan bagi masyarakat Kabupaten Ciamis. Selain menghibur, pagelaran ini juga memberikan pendidikan tentang seni budaya tradisional Indonesia,” paparnya.

Ganjar Pranowo Bagian dari Silsilah Keluarga Ulama

Tokoh Masyarakat Sindangkasih Yogi Permadi menjelaskan Ganjar Pranowo bagian dari keluarga ulama besar Kiai Haji Hisyam Abdul Karim atau Mbah Hisyam.

Keluarga besar istri Gubernur Jawa Tengah ini, Siti Atikoh adalah keturunan Kiai Haji Hisyam Abdul Karim atau Mbah Hisyam Kalijaran mengasuh sejumlah pondok pesantren.

Siti Atikoh adalah cucu dari Ulama dan pendiri Ponpes Roudhotussolihin, Purbalingga.

Ayahnya, KH. Ahmad Mushoddiq Supriadi, juga tokoh NU dan PPP Purbalingga.

Nilai Islam dan tradisi pesantren telah menjadi nafas Atikoh dalam menemani suaminya, Ganjar Pranowo, memimpin ummat selama ini.

Ganjar Pranowo tidak hanya dikenal sebagai seorang pemimpin yang kompeten.

Tetapi juga sebagai individu yang memiliki kedalaman spiritual dan hubungan erat dengan tradisi ulama dalam keluarganya.

Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk tetap menjaga dan menghormati nilai-nilai agama dalam kepemimpinan dan kehidupan sehari-hari.(Herdi/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakMPKT Pataruman Minta Ketua Karang Taruna Kota Banjar Jaga Integritas dan Marwah Organisasi
Artikulli tjetërSempat Ditutup karena Perbaikan, Jembatan Parungsari Akan Dibuka 31 Oktober 2023