(foto: Ilustrasi)

PasundanNews, Majalengka – Kabid PTKP HMI Cabang Majalengka, Dandi Juliawan meminta Pemerintah Daerah tidak alergi dengan kritik yang disampaikan masyarakat, salah satunya kritik terkait penanganan covid-19.

Menurutnya, pemerintah selalu terkesan menganggap kritik yang disampaikan merupakan sebuah nyinyiran belaka. Padahal, hal kritik tersebut disampaikan berdasarkan kondisi yang terjadi.

“Pemeritah harus menyikapi kritik dengan arif dan bijaksana. Karena dinamika yang terjadi di masyarakat dalam kondisi pandemi ini luar biasa dan masyarakat jadi sangat sensitif,” ujar Dandi pada redaksi pasundannews.com, Selasa (13/5/2020).

Seperti dalam penanganan covid-19 lanjut Dandi, mungkin perspektif pemerintah sudah dilakukan dengan baik dan benar. Tetapi sudut pandang masyarakat berbeda, dan itu yang kemarin membuat masyarakat bersuara.

“Contohnya anggaran penanganan covid-19 itu sangat besar. Tapi kenapa urusan masker saja Pemerintah sampai minta donasi dari masyarakat,” lanjutnya.

Dandi juga membandingkan alokasi di daerah lain, Misalnya Garut mengalokasikan 5 miliar untuk masker dan dibagikan pada masyarakat. Subang menganggarkan untuk pengadaan ribuan alat rapid test.

“Di Majalengka mah tibalik, malah minta donasi masker ke masyarakat. Sekarang informasi terbuka, masyarakat jadi bisa melakukan perbandingan, dan hal tersebut membuat masyarakat gaduh ketika ada keganjilan didaerahnya,” ungkapnya.

Dandi menganggap hal tersebut terjadi karena Pemkab Majalengka tidak matang dalam melakukan proses perencanaan dan respon terhadap situasi yang terjadi.

Artikulli paraprakBupati Ciamis Beri Rekomendasi Pengangkatan Guru Honorer Menjadi PNS
Artikulli tjetërTidak Hanya Covid-19, HMI Dorong Kejari Majalengka Awasi Juga Proyek Pemerintah