BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – SMK Teknologi Modern Kalipucang resmi membuka pendaftaran siswa baru (PMB) Tahun Pelajaran 2025/2026.
Sekolah kejuruan ini menawarkan tiga jurusan unggulan, yakni Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Perhotelan, dan Animasi.
Pendaftaran dibuka untuk seluruh lulusan SMP, MTs, maupun Paket B, tanpa dipungut biaya sedikit pun.
Program pendidikan yang ditawarkan tidak hanya fokus pada penguasaan keterampilan teknis, tetapi juga pengembangan karakter siswa dari berbagai latar belakang.
“Sekolah ini sebgai tempat tumbuh dan berkembangnya potensi terbaik generasi muda,” ujar Kepala Sekolah SMK Teknologi Modern Kalipucang, Afan Juliantoro, Jumat (14/6/2025).
Afan mengungkapkan, tahun ini sekolah hanya membuka empat rombongan belajar (rombel).
Dua rombel untuk jurusan TKRO, satu rombel untuk Perhotelan, dan satu rombel untuk Animasi.
“Setiap rombel menampung 36 siswa, sehingga hanya 144 kursi tersedia untuk calon siswa baru,” katanya.
Ketua Panitia Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Ari Wantoro, menjelaskan bahwa seluruh biaya pendidikan digratiskan.
“Tidak ada pungutan untuk pendaftaran, uang bangunan, SPP, praktik harian maupun ekstrakurikuler. Kami ingin memberikan akses pendidikan terbaik bagi semua kalangan,” ungkapnya.
SMK ini juga menyediakan fasilitas unggulan bagi siswa, diantaranya pelatihan mengemudi gratis, ruang praktik lengkap di setiap jurusan, koneksi wifi di area sekolah.
Kemudian ada juga kursus bahasa Inggris, pelatihan tata cara makan (table manner), serta komputer berstandar industri untuk jurusan Animasi.
Pendaftaran bisa dilakukan langsung di sekolah pada hari kerja, mulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB.
Calon siswa diminta membawa dokumen persyaratan seperti surat keterangan lulus, fotokopi KK, KTP orang tua, serta pas foto ukuran 3×4 sebanyak dua lembar. Panitia juga menyediakan layanan konsultasi via WhatsApp di nomor 0822-4096-8126.
Yang membuat sekolah ini semakin menarik yaitu penerapan sistem pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA).
“Model ini menyatukan proses produksi dan layanan nyata ke dalam pembelajaran, agar siswa lebih siap terjun ke dunia kerja sesuai kebutuhan industri” kata Ari.
(DeniRudini/Pasundannews.com)