Wakil wali kota Bandung pastikan bahan pokok Aman Jelang Lebaran
Wakil wali kota Bandung pastikan bahan pokok Aman Jelang Lebaran

PASUNDANNEWS – Persediaan Bahan Pokok jelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah di kota Bandung di pastikan aman. Hal itu di sampaikan Pemerintah Kota, Pemkot Bandung. Walaupun ada kenaikan harga, hal itu masih dalam batas wajar.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pastikan hal itu bisa terkendali setelah memantau stok, harga, dan keamanan pangan di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (10/5).

Ketika pemantauan, wakil wali kota di dampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Elly Wasliah serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Gin Gin Ginanjar dan Dirut PD Pasar Bermartabat Kota Bandung, R. Herry Hermawan.

Kesempatan tersebut di manfaatkan wakil wali kota untuk memantau satu per satu pedagang. Mulai dari beras, sayuran, daging, ikan, hingga telur.

Ia pun menyempatkan berdialog dengan para pedagang. Wakil wali kota menanyakan harga dan ketersediaan stok menjelang lebaran, serta mengingatkan protokol kesehatan kepada pedagang dan pembeli.

Sementara itu, DKPP Kota Bandung juga menerjunkan tim untuk mengecek keamanan bahan pokok untuk memberikan jaminan pangan tak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.

Wakil wali kota mengungkapkan, ada beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Namun ada juga yang turun.

Tetapi baginya, pasokan menjelang lebaran aman dan tersedia. Termasuk pembeli pun lebih banyak di banding tahun lalu.

“Komoditas yang naik itu seperti daging ayam, daging sapi, cabe tanjung. Kata para pedagang kenaikan harga ini biasa, tren menjelang hari besar,” katanya seperti di lansir dari laman humas.bandung.go.id.

“Kalau yang turun seperti telur dari Rp26 ribu jadi sekitar Rp23 ribu, bawang putih, bawang merah stabil,” lanjutnya.

Menurutnya, jika kenaikan harga terjadi karena kelangkaan, Pemkot Bandung bisa menyuplainya. Tetapi ini merupakan momen jelang lebaran. Kenaikannya pun di nilai tidak terlalu tinggi.

“Kelihatanya tidak (melakukan operasi pasar), karena pasokannya banyak, cukup. Seperti telur itu kecenderungannya kemarin naik karena banyak yang bikin kue. Sekarang turun lagi karena bikin kuenya sudah selesai,” katanya.

Komoditas Daging Mengalami Kenaikan Harga

Sementara itu, Elly Wasliah mengakui, ada kenaikan harga komoditas di pasar, seperti daging ayam, daging sapi, cabe tanjung, hingga kentang.

Di awal Ramadan, daging ayam di jual Rp 40 ribu. Namun saat ini naik menjadi Rp42 ribu per kilogram.

Daging sapi yang sebelumnya Rp130 ribu per kilogram naik menjadi Rp140 ribu per kilogram. Cabe tanjung yang sebelumnya Rp50-60 ribu, naik menjadi Rp70-80 ribu.

“Ini karena ritual menjelang lebaran. Pasokan aman tersedia. Tadi dari DKPP sudah memeriksa beras, tidak ada klorin. Ayam tidak ada borax. Itu semua aman,” ucapnya.

Menurut Elly, kenaikan tersebut di nilai relatif wajar karena pasokan aman. Sehingga tidak diperlukan operasi pasar.

Namun jika memang pasokan berkurang dan harga tidak terkendali, maka Disdagin akan turun tangan. “Tapi ini pasokan aman dan tersedia dan harga relatif stabil, tidak terlalu tinggi,” jelasnya.

Elly memprediksikan, konsumen akan mulai berbelanja ke pasar, puncaknya H-2 Lebaran. Karena masyarakat mulai memasak untuk Hari Raya Idulfitri pada H-2 sampai H-1. Para pedagang pun sudah bersiap untuk itu.

“Kalau lebaran Kamis, berarti Selasa puncaknya. Para pedagang menyampaikan ada kenaikan jumlah pembeli di bandingkan tahun kemarin. Tapi ini juga belum kembali ke normal karena ini masih masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

(Gus)

Artikulli paraprakBupati Nganjuk Terjerat OTT KPK, Ternyata Punya Harta Rp 116 M
Artikulli tjetërSidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1442 H Akan Digelar Besok