(foto: net)

PasundanNews, Tasikmalaya – Sejak awal Januari 2020 sampai bulan Juni, jumlah pasien jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya sudah mencapai 500 kasus dan 11 dinyatakan meninggal dunia.

“DBD menyerang usia balita, dewasa hingga usia tua, dan terjadi hampir disetiap Kecamatan,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya, Suryaningsih pada Wartawan, Selasa (16/6/2020).

Sampai Bulan Mei saja, Kasus DBD sudah mencapai 412 kasus dengan 8 dilaporkan meninggal dunia. “Belum genap sebulan, hampir ada 90an penambahan kasus DBD hampir disetiap Kecamatan,” lanjutnya.

Menurutnya, semua Puskesmas telah dikerahkan untuk menanggulangi dan menekan jumlah kasus DBD dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Salah satunya melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk dilingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, dengan jumlah kasus yang terus bertambah, Kota Tasikmalaya berpotensi menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

“Dibandingkan waktu yang sama pada tahun sebelumnya, Jumlah kasus DBD tahun ini meningkat hampir 2 kali lipat, termasuk jumlah kematian,” kata Uus.

Ia pun menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap serangan nyamuk Aedes Aegypti terlebih ditengah pandemi Covid-19.

Uus pun mengingatkan masyarakat akan potensi serangan nyamuk demam berdarah. Apabila kesadaran terhadap kebersihan lingkungan tidak dilakukan.

Artikulli paraprakBupati Ciamis Berikan Bantuan Tunai Untuk Renovasi Rutilahu di Maleber
Artikulli tjetërBirokrat Dalam Pilkada : Dari Sofyan Effendi Sampai Iyos Soemantri