Puskesmas di Tasik Tutup, Usai Belasan Nakes Terpapar Covid-19
Ilustrasi/Pixabay

Tasikmalaya, Pasundannews – Belasan petugas kesehatan puskesmas yang mengatasi pasien Covid-19 di Tasikmalaya harus terpapar Covid-19. Pasalnya mereka bertugas di beberapa puskesmas yang salah satunya di daerah Purbaratu.

Hal itu di sampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana menjelaskan. Sebanyak 11 tenaga kesehatan di Purbaratu terpapar Covid-19. Dampaknya pelayanan di pusekemas tersebut harus berhenti.

“Kemarin waktu weekand kami melakukan strerilisasi mudah-mudahan besok rabu kami bisa melayani masyarakat kembali,” ujar Asep, Selasa, (22/6/2021).

Menurutnya, 11 nakes yang mula terserang Covid- 19 telah menjalani isolasi mandiri karna indikasi ringan. Tetapi, secara totalitas nakes yang saat ini terkonfirmasi positif Covid- 19 jumlahnya sebanyak 30 orang.

“Seluruhnya lagi isolasi mandiri,” ucapnya.

Dia menuturkan, apabila di hitung semenjak mulai pandemi, nakes yang terkonfirmasi positif Covid- 19 jumlahnya mencapai ratusan.

Asep menyebut, sepanjang ini dirinya belum menerima laporan terdapatnya nakes di Kota Tasikmalaya yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga meninggal dunia.

“Alhamdulillah sepengetahuan aku tidak terdapat yang sampai wafat, mudah-mudahan tidak ada ya,” kata ia.

Dia menuturkan, puskesmas yang lain yang pernah ada nakesnya terkonfirmasi positif Covid- 19 telah kembali beroperasi seperti biasa.

“Ada juga yang  tutup sebab nakesnya positif ya sangat sterilisasi, di swab nakesnya, tracing, kemudian besoknya di buka kembali,” ungkap Asep.

Asep memaparkan, dari informasi yang di miliki Dinas Kesehatan jika untuk nakes yang terserang positif itu penularannya bukan dari puskesmas. Tetapi, karna mereka kontak erat dari sebelumnya dengan penderita yang bergejala saat ini, terdapat juga yang jalan-jalan, serta lain sebagainya.

“Jadi belum kami temukan penularan secara transmisi di puskesmas,” jelas dia.

Lanjut Dia, untuk 111 permasalahan baru mayoritas dari kontak erat permasalahan sebelumnya dan dari sebagian tracing penderita yang langsung masuk ke rumah sakit serta diketahui positifnya sesudah di cek laboratorium mandiri.

“Jadi belum terdapat kluster baru seperti di Sambongpari,” pungkasnya.

Artikulli paraprakDukung Perbup Cianjur, MUI Pacet Bantah Adanya Praktik Kawin Kontrak
Artikulli tjetërBentuk Pemuda Religius Nasionalis, PRIMA DMI Jabar Gelar Diskusi Publik