Bandung, Pasundannews – Organisasi masyarakat yang bernama Cobra Mafia meminta kepada Ketua Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB) Jawa Barat. Sugeng Waras untuk tidak terlalu masif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.

Tindakan mengkritisi secara berlebihan menurut ketua Cobra Mafia sebagai kepentingan politik. Guna mencari popularitas belaka tanpa hadir dan memberikan solusi yang konstruktif.

“Kami harap Sugeng Waras bisa memberikan pencerahan yang baik dan benar tentang kondisi Indonesia saat ini serta harus fokus. Bukan karena pencitraan ataupun pesan sponsor,” kata Billy Budi Santosa Ketua Cobra Mafia

Apalagi, kata Billy melihat berbagai macam bentuk kritik yang di lakukan oleh kelompok oposisi terhadap kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan program pemerintah yang membutuhkan support/dukungan dari segala elemen lapisan masyarakat.

“Adanya beberapa tokoh organisasi maupun LSM yang memberikan kritikan yang tidak solutif terhadap kebijakan pemerintah secara tidak langsung merupakan salah satu upaya untuk menghambat membantu mewujudkan program pemerintah kedepannya,” tandasnya.

Menurut Billy organisasi yang ia pimpin saat ini adalah salah satu organisasi di Kota Bandung yang menyemangati persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, Ia meminta setiap organisasi selalu setia dan menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian bertekad mendukung Pemerintah Kota Bandung dalam rangka menciptakan situasi kondusif.

“Tujuannya terciptanya kedamaian demi terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis,” jelasnya.

Lanjut Billy, setiap organisasi yang legal harus menjaga kerukunan hidup umat beragama di landasi semangat toleransi, persaudaraan, persatuan, dan kesatuan.

“Upaya tersebut untuk melindungi bangsa dari pengaruh paham-paham yang bertentangan dengan prinsip-prinsip persatuan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” tutunya.

Pihaknya akan secara aktif dan penuh kesadaran bertekad menjadikan Kota Bandung sebagai rumah bersama. Serta senantiasa memelihara adanya perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA).

“Sebagai realitas dan fakta nyata akan keragaman Keluarga Besar Kota Bandung dan menolak segala bentuk penyebaran berita bohong atau hoax. Apalagi ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan konflik,” jelanya.

“Kita akan bertekad untuk menciptakan kondisi Kota Bandung sebagai Masyarakat Madani (Civil Society) yaitu masyarakat berperadaban menjungjung tinggi etika, moralitas, dan toleransi,”Tegasnya.

Artikulli paraprakHMI Sumbagsel: Kejati Sumsel Harus Ungkap ‘Dalang Utama’ Kasus Dana Hibah Masjid Sriwijaya
Artikulli tjetërGarda Nasional Bangsa : APIB Jabar Harus Solutif