Kegiatan kirab Santri dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022. Foto/Ilham Hidayat.PasundanNews.com

BERITA CIAMIS,PASUNDANNEWS.COM – Sekitar ratusan santri di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menggelar kirab Santri dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022, Kamis 20/10/2022.

Kirab santri diawali dengan upacara pelepasan kirab di Alun-alun Desa Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis.

Para santri yang mengikuti kirab tersebut, sebagian membawa bendera merah putih dan bendera NU.

Menurut Ali Muhaimin, salah seorang Panitia Kirab Santri di Banjarsari, ratusan santri yang mengikuti kirab berasal dari 14 kecamatan MWC di Kabupaten Ciamis.

Ia menuturkan, tujuan kirab santri ini adalah taaulan kepada perjuangan para pendahulu, para syuhada, dan kepada para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.

“Semoga dengan adanya kirab resolusi jihad ini menumbuhkan semangat kita, atas dasar cinta kita kepada tanah air dan tanggung jawab kita menjaga negara kesatuan Republik Indonesia,” ujar Wakil Ketua 5 Bidang Keagamaan sekaligus Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Banjarsari tersebut.

Ia melanjutkan, kegiatan kirab ini telah berjalan sekitar tiga tahun. Harapannya, acara tersebut tidak berhenti sampai saat ini, melainkan bisa diteruskan oleh generasi selanjutnya.

“Harapan kami dari Ansor Banjarsari, semoga acara Hari Santri Nasional ini tidak berhenti sampai sekarang. Namun bisa di teruskan oleh generasi kita. Sehingga anak cucu kita mengenal para pendahulunya,” tutur Ali Muhaimin.

Selain diikuti santri, katanya, kegiatan tersebut juga diikuti Banser serta Badan Otonom Nahdlatul Ulama di Ciamis.

Adapun rute kirab, kata Ali, dimulai dari PC NU kabupaten Ciamis menuju pondok pesantren Cijantung, Cidolog , Pamarican dan Banjarsari.

Peserta kirab juga melakukan konvoi. Dengan adanya kirab santri tersebut, dia ingin mengajak para santri maupun umat muslim lainnya untuk meneguhkan NKRI.

“Kami juga ingin mengajak para santri untuk bisa mandiri, sesuai filosofi santri, yakni bagus, ngaji dan mandiri,” ujarnya.

Untuk itu, sambungnya, santri harus mampu tampil di semua lini kehidupan tanpa meninggalkan kesantriannya.(Ilham Hidayat/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakWujudkan Pemerintahan yang Transparan dan Akuntabel, Workshop Kolaborasi Pengawasan Desa Digelar
Artikulli tjetërHUT Kota Tasikmalaya ke 21, Bank BJB Gelar Kesenian Wayang Golek