Komisi Nasional Disabilitas
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (20/5/2021). (Foto: humasJabar)

Pasundannews – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usulkan agar provinsi punya kewenangan lebih besar dalam mengatur distribusi vaksin ke kabupaten/kota agar lebih tepat sasaran.

Selama ini provinsi hanya menjadi penyalur vaksin ke kab/kota, di mana daftar alokasi telah di tetapkan pemerintah pusat. Namun setelah vaksin di distribusikan, ternyata di temukan ada kab/kota yang berlebih dan sebaliknya ada yang kekurangan.

Menurutnya, distribusi vaksin ke kab/kota akan lebih efektif dan efisien jika misalnya pemerintah pusat memberikan kewenangan lebih besar kepada provinsi untuk mengatur daftar alokasi.

“Daftar alokasi dari Kemenkes masih belum 100 persen akurat. Kami mengusulkan agar alokasi vaksin di serahkan kepada provinsi,” ujar Ridwan Kamil saat jumpa pers virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/8/2021).

“Kalau sekarang kita ibaratnya hanya jadi ‘tukang pos’, menerima vaksin kemudian menyalurkan sesuai daftar alokasi (yang di susun pusat),” tambahnya.

Ridwan Kamil punya analisis sendiri agar vaksinasi di daerah tepat sasaran. Jika ikut daftar alokasi Kemenkes, ada lima kab/kota yang dalam hitungan lima hari sudah habis. Setelah itu daerah tersebut tidak dapat jatah lagi. Sementara ada juga yang di kasih di satu bulan itu belum habis.

“Maka kami meminta agar di serahkan ke provinsi, kami yang mengatur distribusi ke daerah berdasarkan kecepatan dan analisa evaluasi kami. Termasuk provinsi bisa membagikan kepada pihak ketiga,” tambahnya.

Distribusi Vaksin Massal Targetkan Selesai Desember 2021

Gubernur menyebut untuk vaksinasi massal agar selesai Desember 2021 Jabar butuh 22 ribu vaksinator baru. Saat ini sedang di penuhi bekerja sama dengan stakeholders seperti asosiasi perawat, TNI/Polri, hingga relawan.

“Puncaknya adalah kalau Desember harus beres maka Jabar harus dikasih 15 juta dosis tiap bulan dengan total 76 juta dosis. Pertanyaan besar apakah ini bisa di penuhi? Kita akan menghabiskan apa yang di berikan,” jelasnya.

Adapun di Jabar lima besar daerah dengan cakupan vaksinasi tinggi yakni Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kota Cirebon dan Kota Bogor.

Sedangkan yang masuk kategori rendah adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka.

“Kota/kabupaten yang vaksinasi tinggi tingkat kematian rendah. Sebaliknya yang vaksinasi rendah tingkat kematian tinggi,”sebut Ridwan Kamil.

Maka dari itu, Satgas COVID-19 Jabar sedang menyiapkan inovasi dalam distribusi alokasi vaksin hingga penyuntikan yang di lakukan agar sesuai dan proporsional dengan kondisi wilayahnya.

Artikulli paraprakHumanity Sector National Bandung Gelar Aksi Kemanusiaan
Artikulli tjetërBupati Bandung Luncurkan Program Kampung Bedas