Gawat, Stok Tabung Oksigen di Kota Bandung Berkurang
Ilustrasi tabung Oksigen (Pixabay)

Bandung, Pasundannews – Meningkatnya kasus postif Covid-19 di Kota Bandung berdampak pada kesediaan tabung oksigen yang terus berkurang.

Melihat kondisi tersebut Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah meminta pemerintah pusat dan provinsi untuk mendorong industri-industri oksigen agar meningkatkan kapasitas produksinya.

“Sekarang sudah benar. Sebetulnya dari 100 persen produksi di tingkatkan, 90 persen untuk medis. Saya lihat masyarakat panik saja, panic buying. Ada yang tiba-tiba beli tabung padahal saat ini belum membutuhkan,” kata wakil wali kota, pada Senin 5 Juli 2021.

Melansir dari laman humas Bandung, Pemkot Bandung juga meminta fasilitas kesehatan (faskes) menggunakan tabung oksigen untuk pelayanan medis prioritas, seperti untuk pasien terinfeksi Covid-19 kategori berat.

“Sekali lagi, warga yang sebetulnya tidak bergejala jangan juga terlalu panik langsung ke fasilitas kesehatan. Itu yang mungkin membuat fasilitas kesehatan overload,” katanya.

Dia menjelaskan, kasus Covid-19 di Kota Bandung masih tinggi. Bahkan tak sedikit tenaga kesehatan yang terpapar, sehingga sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (Faskes) mengurangi kapasitas pelayanan.

“Kita terus dorong pelayanannya (Faskes) jangan ditutup walaupun mungkin dikurangi,” katanya.

“Termasuk di Puskesmas, kita minta klinik-klinik (pelayanan penyakit ringan), kita kurangi lagi, tapi untuk pelayanan Covid-19 kita terus tingkatkan,” pungkasnya.

*Budi*

Artikulli paraprakSelama PPKM Darurat, Pemkot Bandung Minta Warga Kurangi Mobilitas
Artikulli tjetërCorona Menggila, Pemerintah Tambah Anggaran Penanganan Covid-19 Jadi Rp193,93 Triliun