BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyebutkan pentingnya literasi statistik untuk menjaga stabilitas inflasi.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Rilis Berita Statistik BPS Jabar, di Kantor BPS Jabar, Kota Bandung, Kamis (2/5/2024).
Menurut Herman, Pemda (Pemerintah Daerah) Provinsi Jawa Barat berkomitmen dalam mengawal dan menjaga stabilitas inflasi.
“Hal ini merupakan salah satu kewajiban pemerintah dalam memastikan harga-harga tetap terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia meneruskan, ketika inflasi terkendali, harga-harga cenderung tetap terjangkau bagi masyarakat.
Herman menambahan, dengan memanfaatkan data statistik dari BPS, Pemdaprov Jabar dapat memantau dan mengendalikan inflasi dengan lebih efektif.
“Ini juga memungkinkan bagi pemda kabupaten kota untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian inflasi di wilayah mereka masing-masing,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Herman juga menyoroti pentingnya literasi statistik masyarakat dan ASN yang perlu ditingkatkan.
Literasi statistik seharusnya dapat menjadi fondasi penting dalam pengambilan keputusan yang efektif baik di tingkat individu, keluarga, maupun pemerintahan.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa tingkat literasi statistik di masyarakat masih terbatas.
“Teman-teman BPS terbuka secara _online_, data-data ini bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Pertanyaannya, berapa banyak yang mengakses data-data itu untuk mengambil keputusan di perusahaan, lingkungan keluarga, dan lebih jauh, di pemerintah,” katanya.
Hal ini, menurut Herman, menjadi pekerjaan rumah. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan teman-teman dari Perpusnas, Kementerian Pendidikan, dan dari multistakeholder.
Menurut data, hanya sekitar 0,01 dari 1.000 orang Indonesia yang memiliki minat dalam membaca.
Herman berharap mudah-mudahan dari 0,01 tersebut termasuk individu yang tertarik dengan bidang statistik.
“Kita akan konsultasikan sehingga ke depan, bagaimana data-data BPS ada di perpustakaan desa, di taman baca sehingga masyarakat didekatkan dengan data statistik, yang pada akhirnya mereka memanfaatkan. Tentu harus ada sosialisasi edukasi agar masyarakat mengerti,” tandasnya.
(Herdi/PasundanNews.com)