NASIONAL, PASUNDANNEWS.COM – Pembakaran Al-Quran terjadi di depan Kedutaan Turki di Kopenhagen, Denmark.
Setelah kejadian tersebut, negara-negara Muslim seperti Arab Saudi mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan ekstremis tersebut.
Melalui akun Twitter resminya, Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab mengecam tindakan tersebut dengan sangat keras.
“Mengutuk dan mencela dengan sangat keras pembakaran Alquran oleh kelompok ekstremis di Denmark di depan kedutaan Turki di Kopenhagen,” cuitnta.
Selain itu, mengutip dari dari Al-Arabiya, Minggu (2/4/2023), Kemenlu Kerajaan Arab menolak penyebaran kebencian.
“Kerajaan menekankan perlunya mengonsolidasikan nilai-nilai dialog, toleransi, dan rasa hormat, serta menolak segala sesuatu yang akan menyebarkan kebencian, ekstremisme, dan pengucilan,” katanya.
Uni Emirat Arab juga mengutuk tindakan tersebut dengan keras, sejalan dengan pernyataan Arab Saudi.
“Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (MoFAIC) menegaskan penolakan permanen UEA terhadap semua praktik yang bertujuan untuk mengacaukan keamanan yang bertentangan dengan nilai dan prinsip manusia dan moral,” ujar juru bicara kementerian.
Kementerian menegaskan pentingnya menghormati simbol-simbol agama dan menghindari terjadinya hasutan dan polarisasi di tengah kerja sama dunia.
Terutama dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi, serta menolak kebencian dan ekstremisme.
Negara-negara lain yang telah mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan tersebut dan memperingatkan meningkatnya Islamofobia termasuk Bahrain, Turki, Maroko, Qatar, dan Yordania.
Pada Jumat pekan lalu, kelompok anti-Muslim sayap kanan Patrioterne Gar Live memegang spanduk Islamofobia dan membakar salinan Alquran dan bendera Turki di depan kedutaan Turki di ibu kota Denmark, Kopenhagen.
Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari rangkaian pembakaran Alquran atau upaya untuk melakukannya.(Herdi/PasundanNews.com)