ancaman sampah
Ilustrasi sampah (PDPics dari Pixabay)

PASUNDANNEWS Walikota Bandung Oded M. Danial sambut kedatangan rombongan Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Provinsi Jawa Barat. Hal itu karena permasalahan sampah yang harus di atasi secara serius.

Wali kota menuturkan, diskusi terkait pembasahan mengenai kerjasama penyelesaian sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka. Hal itu mengingat Kota Bandung masih menyisakan sejumlah persoalan yang harus di bereskan terlebih dahulu.

“Tadi mereka datang ke sini langsung di pimpin Ketua Pansus, Pak Abdy (Abdy Yuhana) dan Koordinator oleh Wakil Ketua DPRD. Ibu Ineu (Ineu Purwadewi Sundari). Dalam pertemuan ini mereka hanya ingin mengeksplorasi progres ke TPA Legok Nangka,” katanya usai menggelar pertemuan di Balai Kota Bandung, Selasa (18/5/2021).

Ia menuturkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah berupaya menjalin komunikasi untuk membahas kelanjutan bersama PT. Bandung Raya Indah Lestari (BRIL). Setelah beberapa waktu lalu sempat tersendat lantaran tengah melalui proses hukum.

Namun, setelah ada putusan Mahkamah Agung yang menyatakan persoalan lelang PT BRIL tidak bermasalah. Kini koordinasi kerja sama tengah di rajut kembali oleh Pemkot Bandung.

“Pertama Kota Bandung masih ada persoalan dengan PT BRIL, masih kami selesaikan,” katanya.

Menurutnya, saat ini kemungkinan terbesar untuk koordinasi bersama PT BRIL membuka opsi bahwa kerja sama akan di lanjutkan kembali.

“Sekarang sedang ada pembicaraan menyelesaikan pengakhiran kerja sama dengan PT BRIL. Nampaknya perkembangannya kita akan melanjutkan,” ungkapnya.

Belum ada Besaran Fee yang harus di bayarkan

Setelah mendapat solusi untuk PT BRIL, wali kota mengungkapkan. Pemkot Bandung masih berkoordinasi untuk mencari kesepahaman mengenai besaran tiping fee yang harus di bayarkan oleh Pemkot Bandung kepada TPPAS Regional Legok Nangka.

Ia mengungkapkan, hingga kini masih belum menemukan angka yang ideal besaran tipng fee yang harus di bayarkan untuk membuang sampah sebanyak 1.200 ton per hari.

“Kedua tentang besaran tiping fee kemampuan kita itu terus kita bicarakan. Alhamdulillah, Pansus 2 ke sini, sehingga kami bisa menyampaikan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pansus II DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdy Yohana menuturkan, kunjungan kerja ini sebagai wujud komitmen penuntasan masalah sampah.

Ia menegaskan bahwa DPRD Provinsi Jawa Barat sangat serius dan fokus mendorong kerja sama penanganan sampah.

“Ini bagian dari upaya DPRD Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan persoalan sampah yang terus menerus menjadi problem dari pemerintahan,” katanya.

“Ada dua hal yang perlu diselesikan, pertama antara provinsi dan enam kabupaten kota di Bandung Raya dan kedua program kontinuitas penanganan sampah,” imbuhnya.

Artikulli paraprakPemkot Bandung Pastikan Layanan Publik Tetap Prima Dimasa Pandemi
Artikulli tjetërToleransi Beragama di Era Jabar Juara