Istimewa

PASUNDANNEWS, CIANJUR – Sangat disesalkan saat ini sampah di wilayah Cipanas dan Pacet mengandung B3 atau berbau kimia. Bahkan saat ini petugas kebersihan Cipanas sudah ada yang menjalani perawatan di RSUD Cimacan, tentunya hal ini sangat disayangkan dan harus mendapatkan penanganan khusus pemerintah,

“Saya meminta adanya edukasi cara membuang sampah yang baik dan benar khususnya ke warga melalui masing-masing desa di Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Pacet. Pasalnya setelah cek lapangan sampah tersebut mengandung limbah B3,” tegas Koordinator Rumah Singgah Sampah Cipanas Dede Ikhsan, Selasa (5/11)

Dede mengatakan, melihat kasus-kasus petugas kebersihan di Rumah singgah sampah Cipanas. Hingga saat ini sudah ada beberapa orang yang mengalami sakit karena pada saat menarik dan memilah sampah warga dan juga sampah di Jalur Protokol dipastikan terdampak dari sampah tersebut.

“Penting rasanya ada edukasi dari pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kaitan dengan tatacara buang sampah,” katanya.

Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang mengetahui mana sampah rumahan dan sampah yang mengandung B3.

“Jadi ada beberapa sampah yang mengandung B3 diantaranya bekas suntikan, infus, batu batre dan jenis yang berbahan kimia lainnya kita temukan. Saat ini saja ada petugas kebersihan kami yang jatuh sakit dampak dari sampah tersebut dan tengah menjalani perawatan,” katanya.

Pihaknya menemukan hingga saat ini, masyarakat masih mencampurnya antara sampah bahaya dan tidak berbahaya dalam membuangnya. “Hal tersebut karena tidak adanya edukasi sampah ke masyarakat,” ujarnya.

Dikatakannya seperti peternakan atau tempat pemotohan hewan juga harus diawasi. Karena kalau tidak, akan kemana membuang sampah dan juga darah yang dihasilkan dari pemotongan hewan tersebut.

“Kalau dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan sisa pemotongan baik itu dari bulu ayam ataupun darang dan juga kotorannya terbuang langsung ke aliran sungai, akan langsung digunakan warga sehingga membahayakan bagi kesehatan dan juga pencemaran lingkungan,” paparnya.

Selain itu Dede menilai, sampah yang mengandung B3 ia dapati dari petugas yang memang tidak mengetahui siapa dan darimana yang membuangnya.

“Jika secara kesehatan, bukan hanya berbahaya bagi petugas kebersihan saja, akan tetapi bagi warga sekitarpun akan mengalami hal yang sama. Makanya butuh penanganan khusus terkait sampah seperti ini, karena akan berbahaya jika dibiarkan,” tukasnya. (Pasundannews/ Fhn)

Artikulli paraprakDKD Pramuka Jabar Gelar West Java Expedition Dan Instructor Course 2019
Artikulli tjetërBudi Frimas Terpilih Sebagai Kepala Desa Mekargalih