Sekjen Bawaslu RI Dr. Gunawan Suswantoro dan Sekjen Bawaslu Provinsi Jawa Barat saat bersepeda bersama pada acara Grand Launching "Jaga Pemilu" Provinsi Jawa Barat, Jum'at (4/9) di Kota Baru Parahyangan.

Bandung, Pasundannews – Kota Bandung sebentar lagi memiliki wisata sejarah baru. Tidak cuma itu, wisata ini nantinya akan di sandingkan dengan wisata bersepeda.

Destinasi wisata sejarah baru tersebut merupakan, Stilasi Bandung Lautan Api. Nantinya, jalur menunju stilasi di jadikan jalan sepeda.

Atas dasar itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di dampingi Pimpinan DPRD Kota Bandung. Tedy Rusmawan meninjau stilasi dengan bersepeda. Mulai dari Gedung Denis, yang dahulu bernama De Eerste Nederlandsch Indisch Sparkaas jadi saksi sejarah kalau gedung tersebut memiki sejarah dalam Bandung Lautan Api.

Di Gedung Denis yang saat ini jadi Gedung Bank bjb tersebut, pernah terjadi insiden pengibaran bendera triwarna, 3 bulan sehabis kemerdekaan Indonesia.

Insiden tersebut jadi awal rangkaian perjuangan revolusioner pemuda boemi poetra saat sebelum kejadian pembumihangusan Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946.

Usai meninjau salah satu stilasi Bandung Lautan Api tersebut.  Yana serta Tedy lanjut mengayuh sepeda ke Asia-Afrika, Jalur Jendral Sudirman, Jalur Astana Anyar, Jalur Kalipah Api, serta menyudahi di Stilasi Bandung Lautan Api, pas di depan SD Dewi Sartika.

“Hari ini Jumat bersepeda kunjungi sebagian titik yang memiliki nilai sejarah berkaitan dengan Kejadian Bandung Lautan Api,” ucap Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Jumat 4 Juni 2021.

Rencananya jalan sejarah itu hendak jadi destinasi wisata sepeda baru di Kota Bandung.

“Ini betul- betul jadi satu wisata sepeda baru di Kota Bandung,” tuturnya.

“Minggu depan kita cari destinasi wisata lain yang memiliki nilai sejarah. Misalkan ekspedisi Bung Karno, dapat ke Penjara Banceuy, Gedung Indonesia Menggugat (GIM) serta rumah bunda Inggit Ganarsih. Nanti jika telah setuju kita buat wisata bersepeda sejarah,” imbuh Yana.

Terpaut pemeliharaan stilasi, dia membenarkan, Pemkot Bandung hendak terus memeliharanya. Bila terdapat kehancuran hingga hendak lekas di perbaiki.

” Pelihara bersama, mana yang wajib di perbaiki mana saja. Prinsipnya pelihara biar menarik,” ucapnya.

Jejak Sejarah Perlu di Perbaiki

Sedangkan itu, Pimpinan DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan berkata, beberapa jejak sejarah di Kota Bandung butuh di perbaiki.

“Harus ada renovasi, jangan di biarkan begitu saja. Banyak yang wajib di tata kembali, bangun kembali agar mencukupi, sehingga tidak kurangi substansi sejarah itu sendiri,” ucapnya.

“Akan di sampaikan ke Disbudpar buat mengkaji perjuangan Bandung Lautan Api jadi muatan lokal yang wajib di perkuat,” tambahnya.

Bagi Tedy, Kota Bandung mempunyai nilai sejarah dalam melindungi NKRI.

“Bandung ini memiliki modal sejarah dalam melindungi NKRI. Di Surabaya terdapat 10 November, di Jogja terdapat Serangan Umum 1 Maret. Kita (Bandung) terdapat Bandung Lautan Api. Ini modal sejarah yang wajib kita jaga,” jelas Tedy.

*Sanjaya*

Artikulli paraprakKasus Covid-19 Melonjak, Pilkades Serentak di Garut Terancam Batal
Artikulli tjetërDukung Pembentukan Komisi Nasional Disabilitas