PASUNDANNEWS, CIANJUR- Wacana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siswa akan masuk sekolah pada 13 Juli 2020, mendapatkan respon positif dari Ketua PGRI Kabupaten Cianjur, Jumati. Namun tetap dalam pelaksanaanya sesuai dengan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Jika nanti siswa kembali masuk sekolah pada 13 Juli 2020, seperti diwacanakan Kemendikbud saya setuju, karena tanggal 13 Juli 2020 itu ajaran baru. Namun ini tergantung perkembangan covid -19, dan atas pertimbangan pemerintah. Mudah-mudahan saja kita banyak berdoa virus Korona sudah tidak ada,” kata Ketua PGRI Kabupaten Cianjur, Jumati saat dihubungi Jumat, (29/05/2020).

Ditambahkannya, saat ini anak-anak dan guru sudah merindukan pembelajaran di sekolah, akan tetapi dalam pelaksanaannya harus mengikuti anjuran pemerintah, khususnya Gugus Tugas Covid -19. Mengingat jumlah siswa SD saja ada 250.000 siswa, belum SMP, dan SMA/SMK, jangan sampai nanti ada siswa terinfeksi Covid -19.

“Saya menilai saat ini proses belajar melalui daring dinilai kurang begitu efektif, lantaran tak semua siswa terutama di pelosok memiliki hp berbasis android kalaupun ada, jaringannya kurang bagus. Berbeda jika dengan mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, akan tetapi untuk proses belajar mengajar, teknis pelaksanaannya tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya.

Jumati pun mengingatkan, proses belajar harus diperhatikan jarak tempat duduk antara siswa di dalam kelas. “Syarat protokol kesehatan sudah dilaksanakan di sekolah, sudah biasa seperti mengajarkan kebersihan cuci tangan. Sarana prasarana sudah siap. Hanya nanti jaraknya (tempat duduk) seperti ujian saja, satu orang satu bangku,” tukasnya. (Pasundannews / fhn)

Artikulli paraprakBalai Rehabilitasi Wyata Guna Salurkan Bansos untuk Disabilitas Netra Terdampak Covid19
Artikulli tjetërPWI Kecam Pelaku Intimidasi Terhadap Wartawan