BANDUNG – Menyongsong terwujudnya Kabupaten yang sehat, Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) menggelar jambore bersama seluruh stakeholder yang terlibat. Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser selaku ketua mengatakan, pada pertemuan besar tersebut dirinya menginisiasi agar semua pihak bersama-sama aktif mendukung dan menciptakan lingkungan yang Bersih, Nyaman, Aman, dan Sehat (BERNAS) di seluruh lapisan masyarakat, sebagai visi Bandung sehat.

“Ayo kita kampanyekan untuk menciptakan lingkungan Bernas.  Selain masyarakatnya harus Bernas, lingkungan permukiman, sekolah, perkantoran, terminal dan ruang publik lainnya juga harus Bernas.  Dengan melakukan hal-hal kecil tapi berdampak luar biasa, seperti engga buang sampah sembarangan dan pengembangan nilai social di lingkungan rumah kita,” ungkapnya disela-sela acara Jambore FKBS di Kawasan Desa Wisata Laksana Sianyar  Kecamatan Ibun, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, jargon Bernas di lingkungan  masyarakat diharapkan bisa mudah diingat dan teraplikasikan dengan baik. “Ya karena Bernas ini kebutuhan kita semua, saya harap aplikasinya bisa dilakukan oleh 3,6 juta jiwa penduduk Kabupaten Bandung, sehingga mengubah pola pikir dari yang tadinya cuek menjadi lebih peduli,” terang Kurnia.

Ibu yang akrab disapa Teh Nia itu menyebutkan, selain mengkampanyekan Bernas kepada seluruh stakeholder yang mendukung Bandung sehat, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama FKBS sedang merancang dan menguatkan sinergitas kinerja dalam menyongsong raihan penghargaan tingkat Wistara, atau  penghargaan tingkat tertinggi dalam hal pengembangan, yaitu konsep hidup sehat dan sejahtera telah berkembang dan membudaya di masyarakat.

“saat ini kami sedang menguatkan sinergitas sabilulungan, untuk mencapai Wistara. Semua kepala dinas terlibat berkontribusi mendukung visi FKBS ini. Kami diharuskan menata enam tatanan. ini adalah bagian dari dinamika dan semangat kita semua, dimana pencapaian kabupaten sehat merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus menciptakan dan meningkatkan kualitas lingkungan baik fisik, sosial, budaya dan mengembangkan ekonomi masyarakat,” papar The Nia.

Selain itu lanjutnya, perwujudan kabupaten sehat juga dilakukan melalui mengembangkan potensi-potensi masyarakat, dengan cara memberdayakan mereka agar cepat saling mendukung dan menerapkan fungsifungsi kehidupan dalam membangun potensi maksimal suatu daerah.

“Semua berkontribusi, ada pemerintah mulai dari Perangkat Daerah, FKKS (Forum Komunikasi Kecamatan Sehat) hingga PDS (Pokja  Desa Sehat), paguyuban-paguyuban, beberapa komunitas masyarakat dan tentunya spirit dari FKBS sendiri,” imbuhnya.

Dirinya menyebutkan, keenam tatanan yang sedang dibina yakni tatanan kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum, kawasan tertib lalulintas dan pelayanan Transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan ketahanan pangan dan gizi, kawasan kehidupan masyarakat sehat mandiri serta tatanan/kawasan kehidupan sosial yang sehat.

Sementara, Sekretaris FKBS Arif Nurul Iman mengatakan, tujuan dari digelarnya jambore adalah untuk  meningkatkan konsep pengembangan FKKS melalui tatanan KKS kepada masyarakat,  menggalang peran serta masyarakat dalam mendukung kegiatan KKS serta pentingnya menumbuhkan proses-proses kegiatan yang berasal dari harapan-harapan masyarakat.

“Dari jamboree ini kami harap, peserta dapat memahami capaian yang telah dilaksanakan oleh FKBS, FKKS dan PDS, yang selanjutnya akan terbangun sebuah komitmen bersama dalam sebuah proses kegiatan-kegiatan di masyarakat.  Selain itu konsolidasi, komunikasi dan silaturahim dalam penguatan kelembagaan diantara FKBS, FKKS dan PDS dalam persiapan verifikasi KKS 2019 bisa optimal,” pungkas Arif. [pn]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini