PasundanNews, Tasikmalaya – Aktivis pergerakan Kota Tasikmalaya, Imam Farid Muslim mengatakan status Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman sebagai tersangka korupsi atau dianggap sebagai koruptor berjalan cukup lama pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Ia khawatir, seiring berjalannya waktu, semua seolah lupa akan kejadian memalukan tersebut. Padahal, apa yang dilakukan Budi Budiman sudah mencoreng marwah Kota Tasikmalaya sebagai kota santri.

“Sebagaimana termaktub dalam surat al-asr kita (manusia) diwajibkan untuk saling mengingatkan pada kebenaran dan pada kesabaran,” ucap Imam di Tasikmalaya, Minggu (7/6/2020).

Ia pun berniat untuk menerbangkan layang-layang besar sebagai bentuk peringatan dan mengingatkan penegak hukum khususnya untuk senantiasa tegas dan adil dalam memutuskan sebuah perkara.

“Karena selama ini ada kesan pembiaran terhadap kasus korupsi yang terjadi di kota Tasikmalaya. Entah karena lupa atau disengaja, yang jelas kewajiban kita sebagai warga negara adalah mengingatkannya,” ungkap Imam

Rencananya, layang-layang tersebut akan diterbangkan di sekitar Kota Tasikmaya sampai ke gedung KPK di jakarta. Sedangkan untuk waktunya, ia mengaku bisa dilakukan kapan saja ketika cuaca memungkinkan.

“Dengan diterbangkannya layang-layang peringatan ini, kami mengharapkan akan segara ada putusan yang jelas supaya tidak ada dusta diantara sesama anak bangsa,” kata Imam.

Pria yang menjabat Ketua Umum PMII Kota Tasikmalaya 2018-2019 ini juga mengajak kaum millenial Tasikmalaya untuk tidak ragu dalam menyampaikan kritikan pada Pemerintah.

“Dimanapun tempatnya, kapanpun waktunya dan apapun media penyampaiannya, kritik harus tetap disampaikan,” tegas Imam.

Artikulli paraprakDesa Ciomas Salurkan Bantuan Paket Sembako Jabar Sehat Lahir Batin
Artikulli tjetërTarget Retribusi Parkir di Ciamis Tahun 2020 Naik Hingga 70 Persen