PASUNDANNEWS.COM, MAJALENGKA – Kabupaten Majalengka kini menginjak usia ke-529 tahun, di usia yang tidak lagi muda tentunya perbaikan terus dilakukan, terutama pembangunan infrastruktur untuk menunjang kemajuan Majalengka.
Perkembangan Kabupaten Majalengka yang cukup signifikan ternyata tidak diimbangi oleh kualitas Sumber Daya Manusia baik birokrasi maupun masyaraktnya, terutama dalam bentuk kesadaran dan peran instansi terkait juga terlihat sangat minim.
Koordinator Forum Pemuda Peduli Majalengka, Abdul Hasim mengatakan bahwa saat ini salah satu permasalahan yang dihadapi Kabupaten Majalengka adalah tidak terkendalinya sampah, ditambah kesadaran masyarakatnya masih minim.
“Kesadaran Masyarakat minim, hanya pemerintah juga ternyata tidak melakukan peran yang signifikan menumbuhkan kesadaran itu bahkan tidak memberikan contoh yang baik seperti ada tempat pembuangan sampah yang tidak sesuai aturan.” Ucap pria yang akrab disapa Hasim ini.
Hasim juga menyayangkan lambannya respon Pemerintah Majalengka terhadap permasalahan sampah terutama wilayah Majalengka selatan yang terkesan dibiarkan.
“Kami dulu 25 April melakukan audiensi dengan DLH Majalengka, 3 mei melakukan aksi karena respon yang diberikan DLH Majalengka tidak responsif, bahkan waktu kami aksi Asda 1 berjanji akan segera berkonsultasi dengan Bupati dan segera menyelesaikan permasalahan sampah yang ada.” lanjutnya
Sampai di momen hari jadi Kabupaten Majalengka ternyata permasalahan sampah tidak bisa diselesaikan terutama sampah yang ada di Majalengka Selatan, Hasim menganggap Pemerintah Kabupaten Majalengka pilih kasih dalam melayani masyarakatnya.
“Kami hanya menagih janji Pemerintah Kabupaten Majalengka atas aksi kami waktu itu, karen sudah jelas bahwa DLH Majalengka tidak berdaya mencari solusi dari permasalahan yang ada, ini baru permasalahan sampah belum lagi kerusakan alam yang terjadi di wilayah Majalengka selatan, kami rasa Pemerintah Kabupaten Majalengka menutup mata dan melakukan pembiaran.” ungkapnya
Forum Pemuda Peduli Majalengka berencana akan kembali turun kejalan dengan menghimpun semua elemen ketika Pemerintah Kabupaten Majalengka tidak memberikan solusi terbaik untuk masyarakat.
“Kenapa tidak untuk turun kejalan lagi ketika itu yang mereka harapkan, jangan bikin kecewa Majalengka dengan kerja yang tidak ikhlas dari para Pejabat.” Pungkasnya.