BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM –
Langkah inovatif datang dari lima mahasiswa Jurusan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang beraksi nyata melawan anemia pada ibu hamil.
Bertempat di Puskesmas Purwaharja 2 Kota Banjar, mereka secara resmi meluncurkan lima program unggulan yang memadukan teknologi, edukasi, dukungan keluarga, dan intervensi nutrisi lokal. Program ini menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil di lapangan.
Program pertama datang dari Devi Ayu dengan inovasinya bernama Lampion Bumil Sehati (Link Pendampingan Online Ibu Hamil Sehat dengan Tablet Fe Tiap Hari). Melalui aplikasi pendampingan daring, program ini membantu ibu hamil agar rutin mengonsumsi tablet zat besi.
“Sering kali ibu hamil lupa minum tablet Fe. Dengan Lampion Bumil Sehati, kami ingin menghadirkan sistem pengingat dan pendampingan yang lebih personal,” ujar Devi, Selasa (28/10/2025).
Inovasi kedua adalah Cemilan Bumil (Cegah Anemia Lewat Animasi pada Ibu Hamil) karya Intan, yang menyajikan edukasi kesehatan dalam bentuk animasi ringan dan menarik.
“Ibu hamil cenderung cepat bosan dengan materi formal. Jadi kami buat media edukasi berbasis animasi agar pesan kesehatan bisa diterima dengan cara yang menyenangkan,” tuturnya.
Selanjutnya, Sabila memperkenalkan GAS-SiKUMIL (Gabung Suami Siaga, Dampingi Kelas Ibu Hamil), sebuah program yang menekankan pentingnya peran suami dalam mendampingi kehamilan.
Baca Juga :Bunda PAUD Kota Banjar Ajak Guru PAUD Berkreasi Lewat APE Ramah Lingkungan
“Peran suami sering terabaikan, padahal dukungan emosional dan keterlibatan mereka sangat memengaruhi kesehatan ibu. GAS-SiKUMIL hadir untuk membangun budaya suami siaga,” ungkapnya.
Dari sisi pemantauan medis, Mela menciptakan inovasi SIHAT (Stiker Ibu Hamil Anemia Terpantau), yaitu sistem stiker visual untuk memantau kondisi anemia secara cepat dan terintegrasi di buku KIA.
“Stiker warna memudahkan tenaga kesehatan melihat status anemia ibu secara langsung, tanpa harus membuka banyak data,” jelasnya.
Sementara itu, Dini memperkenalkan PERISAI CABE BUMIA (Pemberian Sari Kacang Hijau terhadap Kenaikan Hb pada Ibu Hamil Anemia), sebuah inovasi berbasis pangan lokal.
Menurutnya, sari kacang hijau kaya zat besi dan mudah diolah sebagai minuman pendamping bagi ibu hamil.
“Kami ingin membuktikan bahwa bahan lokal bisa menjadi solusi murah dan efektif untuk meningkatkan kadar Hb,” kata Dini.
Kepala BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2, Enjang Suryana, memberikan apresiasi tinggi terhadap ide-ide segar para mahasiswa tersebut.
“Inovasi ini luar biasa. Mereka tidak hanya berpikir secara akademik, tetapi juga mampu menghadirkan solusi yang bisa langsung diterapkan di masyarakat,” ujar Enjang.
Enjang menambahkan, Puskesmas Purwaharja 2 siap menjadi pilot project untuk penerapan kelima program tersebut.
“Kami akan mendukung penuh agar inovasi ini bisa berlanjut dan diadopsi oleh puskesmas lain di wilayah Tasikmalaya,” imbuhnya.
Dengan semangat kolaborasi antara tenaga kesehatan dan mahasiswa, gerakan ‘Dobrak Anemia!’ ini diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi kesehatan ibu hamil di Indonesia.
(Hermanto/PasundanNews.com)




















































