Disdik Kota Bandung Pertimbangkan PJJ untuk Ajaran Baru
Ilustrasi Pembelajaran jarak jauh (Pixabay)

Pasundannews – Kendati hasil uji coba simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sangat memuaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetap mengantisipasi pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tahun ajaran baru 2021-2022.

Terlebih saat ini sebaran kasus Covid-19 masih tinggi dan masih Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengungkapkan, persiapan PTMT sudah sangat ketat. Dari 3.523 satuan pendidikan di semua jenjang hanya terdapat 330 sekolah yang di nyatakan layak melakukan uji coba PTMT.

Namun ada beberapa sekolah yang batal melakukan uji coba PTMT. Hal itu mengingat ada kepala sekolah ataupun guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, ataupun wilayah sekolah yang terdeteksi masuk zona merah.

“Kalau kesiapan sekitar 330 sekolah Kota Bandung, protokol kesehatannya sudah baik. Sudah sesuai ketentuan yang ada. Guru siap, orang tua sudah mengizinkan, dan anak-anak sudah memahami apa yang harus di lakukan. Selain lancar juga tidak sampai menciptakan ada klaster penyebaran,” kata Bambang, di kutip dari jabarnews.com, Rabu (7/7/2021).

Dia menyebut, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang tengah menanjak, Disdik Kota Bandung juga menyiapkan skema PJJ. Mengingat tahun ajaran baru secara serentak bakal di mulai pada 19 Juli 2021. Sedangkan PPKM Darurat berlangsung hingga 20 Juli 2021.

Bambang mengaku terus berkoordinasi dengan sekolah terkait persiapan dan perencanaan PJJ. Termasuk mengevaluasi pelaksanaan PJJ selama satu tahun terakhir.

“Seluruh sekolah sudah melaksanakan tahapan PJJ mulai delivery materi, tanya jawab dengan siswa, penugasan. Selanjutnya guru mengawal PBM (Proses Belajar Mengajar), mengevaluasi dan assessment,” terangnya.

Bambang mengungkapkan, evaluasi PJJ tahun ajaran lama juga di lakukan dengan menyurvei orang tua, siswa, dan termasuk para guru. Survei di lakukan kepada 10.923 orang tua, lalu 26.628 peserta didik, dan 6.600-an guru.

“Kita sudah evaluasi kegiatan tahun lalu ternyata kegiatan PJJ semua sekolah di Kota Bandung di akui ada kendala karena sudah berlangsung cukup lama. Ada kendala di guru, sekolah, orang tua dan siswa. Itu juga macam-macam,” jelasnya.

*Hendra*

Artikulli paraprakJabar Bergerak Serahkan Bantuan APD dan Alkes ke Pemkab Ciamis
Artikulli tjetërViral Video GT Pasir Koja Ditutup, Warganet: Kurang Efektif