komisi IX DPR RI Dra. Hj. Wenny Haryanto S.H, bersama Drs. Rahmat Mulkan M.Si Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dalam Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 yang dilaksanakan di halaman musholla Nurul Iman Kp Pondok Benda Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi Prov. Jawa Barat, Senin, 26 Oktober 2020.

BEKASI, PASUNDANNEWS – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggaungkan Kampanye 21-25 Keren yang mengedukasi para remaja tentang usia ideal menikah, yakni 21 untuk anak perempuan, dan 25 tahun untuk anak laki-laki.

“Kampanye 2125 Keren juga mendorong para remaja untuk memiliki perencanaan kehidupan. Dengan merancang perencanaan, remaja bisa mengatur tentang melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, dan mempraktekkan hidup sehat”. Tutur Bpk Drs. Rahmat Mulkan M.Si dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat saat mendampingi komisi IX DPR RI Dra. Hj. Wenny Haryanto S.H dalam Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 yang dilaksanakan di halaman musholla Nurul Iman Kp. Pondok Benda Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi Prov. Jawa Barat, Senin, (26/10/2020).

“Perempuan yang menikah di usia anak juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat komplikasi saat kehamilan dan melahirkan dibandingkan dengan perempuan dewasa, selain itu juga berpotensi pada kematian bayi,” ujar Rahmat

Menurutnya, BKKBN kini adalah sahabat remaja. Rahmat menyebut program dan rencana pelayanan kepada masyarakat akan berganti seiring perubahan fokus yang membidik remaja dan generasi muda di bawah 40 tahun.

“Sekarang kita [BKKBN] tugasnya kependudukan, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, pembangunan remaja. Jadi yang akan kita tekankan pada remaja, yaitu kesehatan reproduksi dan pembangunan keluarga,” tutupnya

Selain itu, kampanye mengajak remaja untuk menolak seks pranikah, pernikahan usia dini, serta narkoba juga di sampaikan oleh Perwakilan dari Dinas ODKB Kota Bekasi Ibu Dr Marisi S.Pd., M.Pd.

“Kampanye 21-25 Keren merupakan bagian dari Program Generasi yang Punya Genre, alias Generasi Berencana, yang disingkat jadi GenRe. Anak yang menikah di bawah 18 tahun karena kondisi tertentu memiliki kerentanan lebih besar dalam mengakses pendidikan, kesehatan, sehingga berpotensi melanggengkan kemiskinan antargenerasi, serta memiliki potensi besar mengalami kekerasan,” Jelasnya.

Sementara Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Wenny Haryanto S.H mengatakan bahwa kondisi pandemi menghambat semua bidang terutama perekonomian. Ia mengharapkan masyarakat senantiasa bersabar dan menjaga kesehatan.

“Belakangan banyak ketidakpastian. Kondisi itu membuat orang sulit merencanakan masa depan. Hal itu membuat orang jadi jengkel. Bagi sebagian orang, rasa stres dan cemas menghadapi pandemi corona bisa sampai mengganggu kesehatan mental. Untuk itu, diharapkan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan jangan stress menghadapi pandemi ini. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan keadaan segera membaik.” Harapnya.

Selain itu acara juga di hadiri oleh Kepala Kecamatan Jati Asih Bapakk Ija dan Tokoh Masyarakat sekaligus tuan rumah Kp. Benda Bpk Bani.

Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Perwakilan BKKBN Jawa Barat dan BKKBN Kota Bekasi, membagikan sembako dan alat pencuci tangan (wastafel) serta Kaos Genre BKKBN secara simbolis kepada masyarakat. Pembagian sembako ini nantinya akan diserahkan kepada masyarakat Kp. Benda Jati Rasa Jati Asih Kota Bekasi. (Red)

Artikulli paraprakBKKBN Jawa Barat Fokuskan Program Ke Generasi Muda
Artikulli tjetërBKKBN Ajak Pegawai dan Mitra Kerja Ambil Peran Positif Cegah Covid-19