PasundanNews, Tasikmalaya – Ketua Kawalu Institute, Miftah Hurrizki mempertanyakan kajian mengenai dampak lingkungan terkait pembangunan Rumah Sakit tipe D Dewi Sartika di Kecamatan Kawalu.

Pasalnya, menurut Miftah, Rumah Sakit yang berdempetan dengan Kantor Kecamatan Kawalu tersebut akan cukup sulit ketika membuang saluran limbah.

“Disana hanya ada satu aliran sungai, itupun kecil. Bahkan ketika hujan sering terjadi banjir,” ucapnya pada redaksi PasundanNews di Tasikmalaya, Jumat (18/09/20).

Penampungan Limbah RS tipe D Dewi sartika Kota Tasikmalaya. (foto: Istimewa)

Ia menuturkan, seharusnya ada kajian yang matang dalam melakukan pembangunan, khususnya pembangunan Rumah Sakit. Karena akan ada limbah yang dianggap berbahaya nantinya.

“Dari hasil analisis kajian kami, rancangan pembuangan limbah yang dibuat sangat tidak layak. Apalagi ini limbah rumah sakit, bukan limbah biasa yang notabene mengandung bahan berbau dan beracun,” terang Miftah.

Bahkan, Miftah menegaskan kalau sampai ada limbah Rumah Sakit yang dibuang ke sungai itu akan sangat membahayakan bagi masyarakat.

“Hal ini pun terus menjadi sebuah kajian di internal kami kawalu institute yang nantinya akan dilakukan investigasi ke lapangan untuk meninjau langsung melihat kondisi yang ada, bukan hanya itu imbas dari limbah tersebut akan sangat terasa berkelanjutan dampaknya oleh masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Berangkat dari persoalan tersebut. Kawalu Institute berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan rumah sakit tersebut. “Jangan sampai pembangunan rumah sakit ini malah menimbulkan penyakit baru bagi masyarakat,” pungkasnya.

Artikulli paraprakHadiri Tabligh Akbar Hamdalah, Wabup Yana; Pondok Pesantren Perlu Adanya Revitalisasi
Artikulli tjetërPPKMI lakukan Audiensi dengan Bupati Ciamis terkait Pengajuan Anggaran